ANALISIS TINGKAT ABSORPSI BERKAS SINAR-X PADA SINTESIS KOMPOSIT KAKTUS (Opuntia spp.) DAN TIMBAL (II) ASETAT (Pb(CH3COO)2) SEBAGAI MATERIAL APRON

Intan Rahmawati(1), B.Y. Eko Budi Jumpeno(2), June Mellawati(3), Ramlan Ramlan(4),


(1) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya
(2) Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi dan Mutu Nuklir, Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
(3) Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi dan Mutu Nuklir, Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
(4) Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya
Corresponding Author

Abstract


Apron proteksi radiasi efektif dalam mengurangi paparan laju dosis radiasi sinar-X, namun sebagai baju pelindung radiasi masih memiliki kelemahan, diantaranya relatif berat (5 - 7 kg) sehingga akan berdampak buruk pada sistem musculoskeletal tubuh terutama pada posisi tulang belakang. Tujuan penelitian untuk memperoleh sintesis komposit material apron proteksi radiasi yang dapat menyerap radiasi sinar-X secara optimal dan nyaman digunakan. Penelitian ini menggunakan bahan serat kaktus Opuntia ficus-indica ukuran 80 mesh, disintesis dengan timbal (II) asetat sebagai bahan pengisi dengan variasi 20, 33, 50, 67, dan 80% sehingga diperoleh tebal komposit berkisar 0,36 - 0,74 cm. Pengujian menggunakan rontgen radiografi umum dan alat ukur radiasi Unfors RaySafe XI dengan energi 80 kVp, arus 50 mA, serta jarak antara tabung sinar-X dengan detektor sejauh 100 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin banyak komposisi serat kaktus pada sampel, makin kecil nilai koefisien atenuasi yang diperoleh. Koefisien atenuasi maksimum adalah 3,85 cm-1 diperoleh pada variasi timbal (II) asetat 80% dengan tebal 0,41 cm dan berat RAR 84%. Pada variasi 80% tersebut diperoleh densitas paling optimal, koefisien atenuasi, dan RAR paling tinggi, serta HVL paling rendah.

Keywords


Apron proteksi radiasi sinar-X; kaktus Opuntia spp.; komposit; koefisien atenuasi; HVL; RAR

References


[1] A. Ferusge dan A. Berutu, “Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Keselamatan Radiasi Sinar-X di Unit Radiologi Rumah Sakit Putri Hijau Medan,” J. Borneo Holist. Heal., vol. 1, no. 2, hal. 264–270, 2018. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 30, Tahun 2022].

[2] B. Yunus dan K. Bandu, “The effect of x-ray radiation on children,” Makassar Dent J, vol. 8, no. 2, hal. 97–104, 2019. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 30, Tahun 2022].

[3] N. D. Widayanti, R. Marini, dan I. N. Indah, “Analisis Uji Paparan Radiasi di Ruang Isolasi Covid-19 RSUD Karawang,” Jurnal Pengawasan Tenaga Nuklir, vol. 1, no. 1, hal. 31–35, 2021, doi: 10.53862/jupeten.v1i1.007. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 30, Tahun 2022].

[4] H. K. Ginting dan N. Supriana, “Angiofibroma Nasofaring Juvenil,” Radioterapi & Onkologi Indonesia, vol. 9, no. 1, hal. 29–33, 2018, doi: 10.32532/jori.v9i1.73. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 30, Tahun 2022].

[5] M. N. P. Lubis dan F. U. A. Rahman, “Adaptasi era kenormalan baru di bidang radiologi kedokteran gigi: apa yang perlu kita ketahui,” Jurnal Radiologi Dentomaksilofasial Indonesia, vol. 4, no. 2, hal. 55, 2020, doi: 10.32793/jrdi.v4i2.556. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 30, Tahun 2022].

[6] P. Bandunggawa, I. Sandi, dan I. Merta, “Bahaya Radiasi dan Cara Proteksinya,” Medicina (B. Aires), vol. 40, hal. 47–51, 2009. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 30, Tahun 2022].

[7] M. Syaifudin, “Mamuju sebagai Area Prospektif untuk Studi Epidemiologi Dampak Paparan Radiasi Alam Tinggi,” Buletin Alara, vol. 19, no. 1, hal. 17–25, 2017. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[8] T. R. P. Tarigan, U. A. Gani, dan M. Rajagukguk, “Studi Tingkat Radiasi Gelombang Elektromagnetik yang Ditimbulkan oleh Telepon Seluler,” Jurnal Teknosains, vol. 1, no. 2, hal. 1–7, 2014. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 21, Tahun 2022].

[9] L. Indahdewi dan D. Rizki, “Efek Paparan Radiasi dari Mesin X-Ray dan Metal Detector terhadap Kesehatan Petugas Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan,” Journal of Correctional Issues, vol. 3, no. 1, hal. 16–26, 2020. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[10] G. Maslebu, J. Muninggar, S. A. Hapsara, Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, dan Universitas Kristen Satya Wacana, “Estimasi Resiko Radiasi Janin pada Pemeriksaan Radiografi Pelvis,” 2017. [Daring]. Tersedia pada: http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/. [Diakses pada Bulan Juli Tanggal 25, Tahun 2022].

[11] Aryawijayanti, Susilo, dan Sutikno, “Analisis Dampak Radiasi Sinar-X pada Mencit melalui Pemetaan Dosis Radiasi di Laboratorium Fisika Medik,” Jurnal MIPA, vol. 38, no. 1, hal. 25–30, 2015. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[12] M. S. K. Ayu, “Proteksi Radiasi pada Pasien, Pekerja, dan Lingkungan di dalam Instalasi Radiologi,” Anat. Klin. Dasar, hal. 236–39, 2018. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 30, Tahun 2022].

[13] Nazaroh, S. Muhammad, dan G. Wurdiyanto, “Penerapan Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Fasilitas Radioterapi-Linac,” Pros. Semin. Keselam. Nukl., hal. 1–9, 2016. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[14] S. Ramadhani, D. Milvita, H. Prasetio, dan Mursiyatun, “Estimasi Laju Dosis Radiasi yang Lolos Melalui Dinding Primer dan Sekunder Berdasarkan Beban Kerja Pesawat Teleterapi Co-60 di Instalasi Radioterapi RSUP. Dr. M. Djamil Padang (Studi Kasus Januari - Juni 2019),” J. Fis. Unand, vol. 9, no. 3, hal. 284–291, 2020, doi: 10.25077/jfu.9.3.284-291.2020. [Diakses pada Bulan Januari Tanggal 04, Tahun 2023].

[15] A. Nikmawati dan S. Masrochah, “Evaluasi Performance Lead Apron,” JRI (Jurnal Radiogr. Indones., vol. 1, no. 2, hal. 104–109, 2018, doi: 10.55451/jri.v1i2.19. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[16] Y. Kartikasari, S. Masrochah, dan A. S. Wibowo, “Effective Performance of Lead Apron as One Protective Equipment in Radiation,” J. Ris. Kesehat., vol. 1, no. 2, hal. 140–150, 2012, doi: https://doi.org/10.31983/jrk.v1i2.381. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[17] M. G. L. Monaco, A. Carta, T. Tamhid, dan S. Porru, “Anti-X apron wearing and musculoskeletal problems among healthcare workers: A systematic scoping review,” Int. J. Environ. Res. Public Health, vol. 17, no. 16, hal. 1–17, 2020, doi: 10.3390/ijerph17165877. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 12, Tahun 2022].

[18] Y. Kartikasari, R. Indrati, dan M. A. N. Fathoni, “Uji Fungsi Alat Pelindung Radiasi (Lead Apron) di Instalasi Radiologi Rumah Sakit,” Semin. Nas. SDM Teknol. Nukl., hal. 374–384, 2018. [Diakses pada Bulan Desember Tanggal 05, Tahun 2022].

[19] N. A. Himawan, T. D. Purwinta, dan Suparno, “Komposisi Optimal Komposit Serat Rami dan Resin Epoxy sebagai Alternatif Bahan Perisai Anti-Radiasi Sinar-X,” J. Pendidik. Fis. dan Keilmuan, vol. 6, no. 2, hal. 85–92, 2020. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 16, Tahun 2022].

[20] E. Afrianti, D. Tahir, B. Y. E. B. Jumpeno, O. A. Firmansyah, dan J. Mellawati, “Addition of Lead (Pb)-Nitrate Filler on Polymer Composite Aprons for X-Ray Radiation Shielding,” Atom Indones., vol. 47, no. 2, hal. 129–133, 2021, doi: 10.17146/aij.2021.1033. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[21] L. Zourgui, E. El Golli, C. Bouaziz, H. Bacha, dan W. Hassen, “Cactus (Opuntia ficus-indica) cladodes prevent oxidative damage induced by the mycotoxin zearalenone in Balb/C mice,” Food Chem. Toxicol., vol. 46, no. 5, hal. 1817–1824, 2008, doi: 10.1016/j.fct.2008.01.023. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 10, Tahun 2022].

[22] F. Afrina, "Uji Aktivitas Tabir Surya Kombinasi Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) dan Lidah Buaya (Aloe vera) secara Invitro Menggunakan Spektrometer UV-Vis," Bandar Lampung, 2022. [Diakses pada Bulan Januari Tanggal 22, Tahun 2023].

[23] E. Erensayin, N. Topaglu, M. H. Calp, dan S. Savas, “Effect of Cactus Plants on Magnetic Fields Bruited by Computer Screens,” Gümüşhane Üniversitesi Fen Bilim. Enstitüsü Derg., vol. 9, no. 1, hal. 70–79, 2019, doi: 10.17714/gumusfenbil.393173. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[24] J. A. Leon, “Opuntia ficus-indica Mucilage Potential to Remove Nuclear Active Contaminants from Water Based on a Surrogate Approach,” University of South Florida, 2014. [Daring]. Tersedia pada: http://scholarcommons.usf.edu/etd/5253. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 10, Tahun 2022].

[25] U. D. Prastiwi, G. Amperiawan, M. Manawan, dan S. Aritonang, “Simulasi Kinerja Baja Armor dalam Menahan Radiasi Gamma dan Neutron sebagai Material Kendaraan Tempur,” J. Teknol. Daya Gerak, vol. 4, no. 1, hal. 21–32, 2021. [Diakses pada Bulan Februari Tanggal 21, Tahun 2023].

[26] A. Ferhat, Mardiyanto, dan A. K. Rivai, "PLTN dan Riset Material Reaktor Maju", Yogyakarta: Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utama), 2021. [Diakses pada Bulan Maret Tanggal 02, Tahun 2023].

[27] N. Aral, F. B. Nergis, dan C. Candan, “The X-ray attenuation and the flexural properties of lead-free coated fabrics,” J. Ind. Text., vol. 47, no. 2, hal. 252–268, 2017, doi: 10.1177/1528083716644287. [Diakses pada Bulan Oktober Tanggal 09, Tahun 2022].

[28] S. Nurhayati, S. D. Astuty, S. Dewang, Hikmawati, dan Jumriah, “Uji Nilai Half Value Layer (HVL) Menggunakan Pelat Aluminium Bekas pada Pesawat Mamografi di RSUD Syekh Yusuf Gowa,” Berk. Fis., vol. 25, no. 3, hal. 89–94, 2022. [Diakses pada Bulan Februari Tanggal 21, Tahun 2023].

[29] G. A. Wiguna, A. M. Alshweikh, G. B. Suparta, A. C. Louk, dan K. Kusminarto, “Penentuan Densitas Akrilik dan Plastik Berdasarkan Citra Radiografi Digital,” J. Fis. dan Apl., vol. 15, no. 1, hal. 12–16, 2019, doi: 10.12962/j24604682.v15i1.4291. [Diakses pada Bulan Februari Tanggal 21, Tahun 2023].

[30] A. Muharini dan W. Rosita., “Studi Koefisien Atenuasi Kulit Sintetis dengan Bahan Isian Pb(NO3)2 untuk Bahan Apron Proteksi Radiasi pada Instalasi Radiodiagnostik,” Pros. Pertem. dan Present. Ilm. Penelit. Dasar Ilmu Pengetah. dan Teknol. Nukl., hal. 375–382, 2018. [Diakses pada Bulan Juli Tanggal 14, Tahun 2023].


Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.55981/gnd.2023.6870

Copyright (c) 2024 GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.