EVALUASI ASPEK FARMASETIK DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SECARA IN-VITRO KIT DIAGNOSTIK 99mTc-KANAMYCIN
(1) PSTNT Batan
(2) PSTNT BATAN
(3) 
(4) 
(5) 
(6) 
(7) 
Corresponding Author
Abstract
Angka kematian akibat infeksi dari tahun ke tahun terus meningkat. Berbagai usaha terus dilakukan guna menekan angka kematian yang ada, salah satu contohnya dengan pengembangan metode diagnostik berbasis nuklir. 99mTc-Kanamycin merupakan kit diagnostik potensial untuk dikembangkan menjadi senyawa bertanda yang dapat digunakan dalam mendiagnosis penyakit infeksi. Kanamycin adalah sebuah antibiotik berspektrum kerja luas yang telah lama digunakan dalam menekan pertumbuhan bakteri baik itu bakteri Gram positif maupun Gram negatif. Selain harus memenuhi standar sifat fisika dan kimia, 99mTc-Kanamycin juga harus melalui tahapan uji preklinis sebelum diuji cobakan pada manusia (uji klinis). Berbagai aspek farmasetik yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi uji sterilitas, uji pirogenitas dan uji toksisitas, serta uji aktivitas antibakteri. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa sediaan 99mTc-kanamycin steril, bebas pirogen, tidak toksik dan daya hambat terhadap bakteri relatif sama dengan kanamycin tidak bertanda radioaktif. Uji uptake sediaan terhadap bakteri optimum pada waktu 24 jam inkubasi pada suhu 37oC. Hasil uji uptake maupun uji daya hambat terhadap bakteri menunjukkan bahwa 99mTc-kanamycin lebih aktif terhadap bakteri S. aureus dibandingkan terhadap E.coli.
Keywords
preklinis; kanamycin; diagnostic; infeksi
DOI: 10.17146/gnd.2015.18.1.2786
Copyright (c) 2018 GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.