ANALISIS KESELAMATAN UNTUK MENCEGAH KECELAKAAN PADA PROSES EVAPORASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL DENGAN METODE HAZOPS

Putra Oktavianto(1), Noor Anis Kundari(2), Ade Saputra(3), Imam Abdurrosyid(4), Andri Saputra(5),


(1) Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif-ORTN BRIN
(2) Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia-BRIN
(3) Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif-ORTN BRIN
(4) Pusat Riset Teknologi Daur Bahan Bakar Nuklir dan Limbah Radioaktif-ORTN BRIN
(5) Politeknik ATK Yogyakarta
Corresponding Author

Abstract


Instalasi elemen bakar eksperimental (IEBE) DPFK – BRIN telah menerapkan standar keselamatan sebagai acuan keselamatannya yang dalam penerapannya menggunakan Hazard Identification Risk Assesment Determining Control (HIRADC). Metode HIRADC mempunyai beberapa kekurangan sehingga dalam penerapannya masih belum maksimal. Sebagai pelengkap dari metode HIRADC, maka dalam penelitian ini akan dilakukan analisis risiko menggunakan metode lain yaitu Hazard and Operability Study (HAZOPS). Pada proses evaporasi larutan uranil nitrat yang akan diidentifikasi potensi bahayanya adalah tangki evaporator E-601. Metode HAZOPS dilakukan berdasarkan diagram proses dan instrumentasi (P&ID) yang ada untuk menentukan potensi bahaya yang mungkin terjadi selama proses evaporasi dilakukan. Metode HAZOPS dilakukan dengan menentukan titik kajian (node) dan parameter, menganalisis penyimpangan atau potensi bahaya dari setiap node, melakukan analisis kemungkinan penyebab penyimpangan dan konsekuensinya, menentukan skala likelihood serta menentukan tingkat risiko dan membuat rekomendasi. Dari penilaian yang telah dilakukan, didapatkan 6 node dan kemudian menghasilkan 11 penyimpangan yang disebabkan oleh 13 kerusakan atau kegagalan peralatan. Penilaian risiko terhadap 13 kerusakan menghasilkan 1 potensi risiko bahaya rendah dan 12 potensi risiko bahaya sedang. Kategori risiko bahaya rendah dapat diatasi dengan penanganan rutin seperti melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi alat secara berkala. Untuk kategori risiko bahaya sedang, selain memerlukan rekomendasi seperti bahaya rendah, juga diperlukan rekomendasi lain dalam mengatasi penyimpangan yang mungkin terjadi sesuai dengan jenis penyimpangannya. Dari hasil analisis keselamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan juga bahwa HAZOPS dapat melengkapi HIRADC untuk memastikan keselamatan terjaga saat dilakukan proses.


Keywords


HIRADC; HAZOPS; Proses Evaporasi; Uranil Nitrat (UN); Evaporator E-601

References


[1] A. Musyafa and H. Adiyagsa, “Hazard and Operability study in Boiler System of The Steam Power Plant,” Int. J. Sci. Technol. (IJSTE), vol. 1, no. 3, pp. 1–10, 2012.

[2] C. Holloway, Michael and Nwaoha, Dictionary of Industrial Terms. 2013.

[3] B. Suhardi, P. W. Laksono, A. A. V E, J. M. Rohani, and T. S. Ching, “Analysis of the Potential Hazard Identification and Risk Assessment ( HIRA ) and Hazard Operability Study ( HAZOP ): Case Study,” Int. J. Eng. Technol., vol. 7, pp. 1–7, 2018.

[4] J. Dunjó, V. Fthenakis, J. A. Vílchez, and J. Arnaldos, “Hazard and operability ( HAZOP ) analysis . A literature review,” J. Hazard. Mater. J., vol. 173, pp. 19–32, 2010, doi: 10.1016/j.jhazmat.2009.08.076.

[5] P. Baybutt, “Journal of Loss Prevention in the Process Industries A critique of the Hazard and Operability ( HAZOP ) study,” J. Loss Prev. Process Ind., vol. 33, pp. 52–58, 2015, doi: 10.1016/j.jlp.2014.11.010.

[6] H. G. Lawley, “Operability Studies and Hazard Analysis,” Chem. Eng. Prog., 1974.

[7] S. . Khan, F.I and Abbasi, “Risk Assessment In Chemical Process Industries.” Discovery Publ. House, New Delhi, 1998.

[8] P. K. Marhavilas, M. Filippidis, G. K. Koulinas, and D. E. Koulouriotis, “The integration of HAZOP study with risk-matrix and the analytical-hierarchy process for identifying critical control-points and prioritizing risks in industry – A case study,” J. Loss Prev. Process Ind., vol. 62, p. 103981, 2019, doi: 10.1016/j.jlp.2019.103981.

[9] J. Y. Choi and S. H. Byeon, “Hazop methodology based on the health, safety, and environment engineering,” Int. J. Environ. Res. Public Health, vol. 17, no. 9, 2020, doi: 10.3390/ijerph17093236.

[10] A. Muchsin, “PELATIHAN PENYEGARAN OPERATOR DAN SUPERVISOR 2018.” PUSDIKLAT BATAN, Serpong, 2018.

[11] I. Setiawan and N. Yudhi, “Optimalisasi Proses Pemekatan Larutan Unh Pada Seksi 600 Pilot Conversion Plant,” Optim. Proses Pemekatan Larutan UNH Pada Seksi 600 Pilot Convers. Plant (Iwan Setiawan, Noor Yudhi), vol. 15, no. 8, pp. 9–16, 2015.

[12] G. Sciver, “Guidelines for process equipment reliability data,” J. Hazard. Mater., vol. 26, no. 1, p. 102, 1991, doi: 10.1016/0304-3894(91)85022-f.

[13] J. Whitfield, “AS/NZS 43600 SET Risk Management Set,” Nature, vol. 428, no. 6983, 2004.

[14] NIRA, “Process Flow Sheet in Evaporation Process.” Italy, 1983.

[15] N. Hyatt, Guidelines for Process Hazards Analysis , Hazards Identification & Risk Analysis. 2003.


Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.55981/gnd.2023.6844

Copyright (c) 2024 GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.