PENGARUH TEKANAN GAS ISIAN ARGON-ETANOL DAN ARGON-BROM TERHADAP UNJUK KERJA DETEKTOR GEIGER-MUELLER
(1) 
(2) 
Corresponding Author
Abstract
PENGARUH TEKANAN GAS ISIAN ARGON-ETANOL DAN ARGON-BROM TERHADAP UNJUK KERJA
DETEKTOR GEIGER-MUELLER. Telah dilakukan penelitian pengaruh tekanan gas isian Ar-etanol dan Ar-Br
terhadap unjuk kerja detektor Geiger-Mueller. Tabung detektor Geiger-Mueller terbuat dari bahan stainless steel
dengan ukuran diameter tabung 1,6 cm, anoda terbuat dari bahan kawat tungsten dengan diameter 0,008 cm,
panjang daerah aktif 10 cm dan tebal jendela yang mempunyai density thickness sekitar 0,39 g/cm2. Tekanan gas
isian Ar-etanol divariasi masing-masing 7:1, 9:1, dan 19:1, sedang untuk Ar-Br perbandingan tekanannya 100:1,
50:1 dan 33:1. Dari hasil pengujian terbaik diperoleh untuk perbandingan tekanan gas Ar-etanol sebesar 9:1
dihasilkan panjang plateau 180 V, slope 9,60 %/100 V, resolving time τ = 6,725 μ detik dan tegangan operasi 1160
V. Untuk gas Br sebagai gas pemadam dengan perbandingan tekanan 100:1 diperoleh panjang plateau 100 V, slope
7,6 %/100 V, resolving time τ = 7,75 μ detik dan tegangan operasi 540 V. Pada penelitian ini umur detektor belum
dapat diprediksi karena selama melakukan pengujian detektor masih memiliki plateau yang panjang dan bentuk
pulsanya belum mengalami discharge. Jumlah cacah yang dihasilkan detektor untuk gas isian Ar-etanol sebesar
3,105 × 10 6 cacah, sedang untuk Ar-Br sebesar 1,102 × 10 7 cacah.
Kata kunci : Detektor Geiger-Mueller, pemadam, plateau, slope dan resolving time
DETEKTOR GEIGER-MUELLER. Telah dilakukan penelitian pengaruh tekanan gas isian Ar-etanol dan Ar-Br
terhadap unjuk kerja detektor Geiger-Mueller. Tabung detektor Geiger-Mueller terbuat dari bahan stainless steel
dengan ukuran diameter tabung 1,6 cm, anoda terbuat dari bahan kawat tungsten dengan diameter 0,008 cm,
panjang daerah aktif 10 cm dan tebal jendela yang mempunyai density thickness sekitar 0,39 g/cm2. Tekanan gas
isian Ar-etanol divariasi masing-masing 7:1, 9:1, dan 19:1, sedang untuk Ar-Br perbandingan tekanannya 100:1,
50:1 dan 33:1. Dari hasil pengujian terbaik diperoleh untuk perbandingan tekanan gas Ar-etanol sebesar 9:1
dihasilkan panjang plateau 180 V, slope 9,60 %/100 V, resolving time τ = 6,725 μ detik dan tegangan operasi 1160
V. Untuk gas Br sebagai gas pemadam dengan perbandingan tekanan 100:1 diperoleh panjang plateau 100 V, slope
7,6 %/100 V, resolving time τ = 7,75 μ detik dan tegangan operasi 540 V. Pada penelitian ini umur detektor belum
dapat diprediksi karena selama melakukan pengujian detektor masih memiliki plateau yang panjang dan bentuk
pulsanya belum mengalami discharge. Jumlah cacah yang dihasilkan detektor untuk gas isian Ar-etanol sebesar
3,105 × 10 6 cacah, sedang untuk Ar-Br sebesar 1,102 × 10 7 cacah.
Kata kunci : Detektor Geiger-Mueller, pemadam, plateau, slope dan resolving time
DOI: 10.17146/gnd.2010.13.2.48
Copyright (c) 2018 GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.