Efisiensi Penurunan Kandungan Uranium dalam Limbah Cair Pengolahan Monasit Menggunakan Resin Penukar Kation Tulsion T-40 Na

Inda Robayani Walayudara, Roza Indra Laksmana, Dani Poltak Marisi, Septyana Nur Amalia

DOI: http://dx.doi.org/10.55981/eksplorium.2019.5627

Abstract


ABSTRAK

Limbah cair merupakan salah satu hasil dari proses produksi yang mengandung beberapa campuran atau senyawa kimia yang berbahaya. Salah satunya adalah limbah cair dari proses pengolahan monasit yang mengandung unsur radioaktif, yaitu uranium (U). Limbah cair yang mengandung unsur radioaktif, terutama uranium, menjadi bahan berbahaya apabila terlepas ke lingkungan karena kanndunga nuklida aktif nya yang dapat mempengaruhi kesehatan lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah cair dari pengolahan monasit. Metode yang digunakan adalah proses pertukaran ion dengan resin kation yaitu Tulsion T-40 Na yang dapat menurunkan kandungan uranium dan kandungan kation lainnya pada limbah cair pada konsetrasi rendah. Pertukaran ion dilakukan melalui proses pengadukan dengan variasi bobot resin dan waktu kontak. Pengukuran kandungan uranium dilakukan dengan Spektrofotometer UV-Vis, sedangkan pengukuran pH dan nilai TDS pada limbah cair dilakukan untuk mengetahui karakteristik limbah. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum proses pertukaran ion pada bobot resin 1,5 g dengan waktu kontak selama 300 menit menghasilkan penurunan kadar uranium sebesar 83,40 %.

ABSTRACT

Waste-water is one of the production process that contains several dangerous mixtures or chemical compositions. One of them is waste-water from monazite processing which is containing radioactive element like uranium (U). Waste-water with radioactive content, mainly uranium, became a hazardeous content if it is released to the environment because of its active nuclide content that effect the environment and community health. Therefore, it is necessary to treat waste-water from monasite processing. The method used is ion exchange process with a cation resin, namely Tulsion T-40 Na, which can reduce uranium content and other cations in waste-water at low concentration. Ion exchanging is conducted through stirring process with resin weight and contact time variations. Measurements on uranium content are carried out using the UV-Vis Spectrophotometer, while measurements on pH and TDS values in waste-water are conducted to determine the characteristics of the waste. The results showed that optimum condition of the ion exchange process at 1.5 g resin weight with 300 minutes contact time is resulting a reduction on uranium content as much as 83.40 %.


Keywords


limbah cair; monasit; penukar kation; uranium; resin Tulsion T-40 Na

References


[1] G. B. Abaka-Wood, J. Addai-Mensah, and W. Skinner, “Magnetic Separation of Monazite from Mixed Minerals,” in Chemeca Conference, 2016.

[2] M. Anggraini, Sumarni, Sumiarti, Rusyidi, and S. Waluyo, “Pengendapan Unsur Tanah Jarang Hasil Digesti Monasit Bangka Menggunakan Asam Sulfat,” Eksplorium, vol. 33, no. 2, pp. 121–128, 2012.

[3] H. L. Nuri, F. Riza, S. Waluyo, B. Sarono, Arif, and Susilaningtyas, “Pengolahan Monasit dari Limbah Penambangan Timah: Pemisahan Logam Tanah Jarang (RE) dari U dan Th,” in Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN-BATAN, 2000, pp. 54–60.

[4] E. Rifandriyah, R. Pudjianto, Zahardi, and Susilaningtyas, “Pengolahan Bijih Uranium Asal Rirang: Pemisahan LTJ dari Hasil Digesti Basa,” in Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN-BATAN, 2000, pp. 94–101.

[5] I. Gaballah, E. Allain, M.-C. Meyer-Joly, and K. Malau, “A possible Methode for the Characterization of Amophous Slags : Recovery of Refractory Metal Oxide from Tin Slags,” Metall. Mater. Trans. B, vol. 23, no. 3, pp. 249–259, 1992.

[6] BAPETEN, Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 16 Tentang Tingkat Klierens Tahun 2012. Jakarta, 2012.

[7] E. Hiswara, Buku Pintar Proteksi dan Keselamatan Radiasi di Rumah Sakit. Jakarta: BATAN Press, 2015.

[8] C. A. Finch, Ion Exchangers. Berlin & New York: Wiley, 1993.

[9] Lenntech, Specification Product Brosur: Tulsion T-40. Delfgauw: Thermax-Lenntech, 2008.

[10] Supardi and B. Masduki, “Pengolahan Limbah Radioaktif Uranium Cair dengan Resin Penukar Ion Campuran,” in Prosiding Presentasi Jlmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN, 1996, pp. 308–312.

[11] Kementerian Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Jakarta, 2014.

[12] T. Partuti, “Efektivitas Resin Penukar Kation untuk Menurunkan Kadar Total Dissolved Solid (TDS) dalam Limbah Air Terproduksi Insutri MIGAS,” J. Integr. Proses, vol. 5, no. 1, pp. 1–7, 2014.

[13] F. DeSilva, Uranium Removal by Ion Exchange: Measures to Reduce Uranium in the Drinking Water Supply. West Berlin, 2005.

[14] E. Rosenberg, G. Pinson, and R. Tsosie, “Uranium Remediation by Ion Exchange and Sorption Methods: A Critical Review,” Johnson Matthey Technol. Rev., vol. 60, no. 1, pp. 59–77, 2016.

[15] F. Irwan and Afdal, “Analisis Hubungan Konduktivitas Listrik dengan Total Dissolved Solid (TDS) dan Temperatur pada Beberapa Jenis Air,” J. Fis. Unand, vol. 5, no. 1, pp. 85–93, 2016.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Google Scholar Logo SINTA Logo Logo GARUDA


Copyright EKSPLORIUM: Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir (e-ISSN 2503-426x p-ISSN 0854-1418)

National Research and Innovation Agency (BRIN), KA. B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta, 10340, Indonesia.