Tinjauan Umum Potensi Sumberdaya Monasit di Daerah Ketapang Kalimantan Barat
DOI: http://dx.doi.org/10.55981/eksplorium.2011.2818
Abstract
Monasit adalah salah satu mineral yang mengandung unsur thorium dan unsur tanah jarang. Secara geologi daerah penelitian terdapat indikasi mineral radioaktif yaitu monasit pada endapan aluvial yang bersumber dari batuan granit. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perolehan informasi karakter geologi, sebaran dan potensi sumberdaya bahan galian mineral radioaktif dan perolehan informasi tersedianya area prospek mengandung monasit guna ditindak lanjuti penyelidikan eksplorasi detail. Hasil penelitian di Daerah Pangkalan Telok, Ketapang menunjukkan bahwa secara geologi batuan terdiri dari satuan lempung, satuan granit Sangiyang, satuan granit Sukadana, satuan diorit, satuan basalt dan aluvial. Akibat proses pelapukan, transportasi dan sedimentasi, maka batuan granit, mineral monasit serta zirkon terlepas dan terendapkan sebagai aluvial yang tersebar berarah Utara – Selatan. Hal ini tercermin dari nilai pengukuran radioaktivitas mineral berat, yang berkisar antara 100 – 700 c/s dan nilai radiometri soil sebesar 100 – 300 c/s. Nilai radiometri tersebut terdapat di bagian timur yang diperkirakan berasal dari granit Sukadana. Pola penyebaran radiometri soil, mineral berat dan kadar U dan Th mempunyai arah relatif barat laut – tenggara, dengan luas area 91.511.200 m2 mempunyai kadar Th rata-rata 1,97 – 46,98 ppm/gram.
Monazite is one of the minerals that contain thorium and rare earth element (RE). Geologically at study area there are indications radioactive minerals that is monazite in alluvial sediments sourced from granitic rocks. The purpose of this study to obtain information of geological character, distribution and mining of mineral resource potential of radioactive materials and availability information area prospects containing monazite detailed in order to further follow-up exploration. The results in Pangkalan Telok Base Areas, Ketapang show that the geological rock unit consists of clay unit, Sangiyang granite unit, Sukadana granite unit, diorite unit, basalt unit and alluvial. Due process of weathering, transport and sedimentation, then the granitic rock, monazite minerals and zircon separated and deposited as alluvial directional spread North – South. This is reflected from the radioactivity measurements of heavy minerals, which ranged between 100 – 700 c/s and value of soil radiometric of 100 – 300 c/s. Radiometry values are included in the eastern part of which is predicted to originate from Sukadana granite. Patterns of distribution of soil radiometry, heavy mineral and content of U and Th have the relative direction of northwest – southeast, at area of 91,511,200 m2 has an average Th content of 1.97 to 46.98 ppm/gram.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright EKSPLORIUM: Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir (e-ISSN 2503-426x p-ISSN 0854-1418)
National Research and Innovation Agency (BRIN), KA. B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta, 10340, Indonesia.