Studi Awal Geologi di Wilayah Kabupaten Pamekasan untuk Mendukung Pemilihan Calon Tapak Instalasi Desalinasi Nuklir
DOI: http://dx.doi.org/10.55981/eksplorium.2014.1828
Abstract
Daerah di sekitar pantai selatan Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu alternatif lokasi calon tapak instalasi desalinasi nuklir. Gempa bumi tektonik berkekuatan 5 skala Richter pernah terjadi pada tahun 1949 di sekitar Sampang Madura, dengan pusat gempa di darat. Gempa bumi tersebut kemungkinan berhubungan dengan keberadaan sesar aktif di Pulau Madura. Lokasi calon tapak instalasi desalinasi nuklir harus bebas dari pengaruh sesar aktif. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi geologi dan mengetahui karakteristik tektonik termasuk sesar aktif guna mendukung penelitian calon tapak instalasi desalinasi nuklir di Pulau Madura. Metode yang digunakan adalah dengan pemetaan geologi berskala 1 : 50.000. Litologi penyusun di wilayah sepanjang pantai selatan Kabupaten Pamekasan adalah aluvium berumur Holosen dan satuan konglomerat berumur Plistosen. Hasil penelitian tidak menunjukkan adanya sesar aktif di wilayah tersebut. Calon tapak di lokasi ini secara geoteknik fondasi memiliki batuan dasar yang cukup dalam, sehingga konstruksi bangunan akan memerlukan biaya mahal.
The area around the southern coast Pamekasan is one of the candidates for the alternatives location of nuclear desalination plant site. In 1949 around Sampang Madura ever tectonic earthquake measuring 5 on the Richter scale with its epicenter on land. Tectonic earthquake with epicenter on land is likely related to the presence of active faults on the island of Madura. Location prospective nuclear desalination plant site should be away or free of active faults. Aim of this study is to obtain geological information and know the characteristics of tectonics including active fault to support site studies of nuclear desalination plant on the island of Madura. The method used is the geological mapping scale, 1 : 50,000. Lithology in the area along the south coast district Pamekasan is alluvium Holocene age and conglomerate units of Pleistocene age. There were no indications of active faults in the region. Candidates site at this location is less attractive in terms of geotechnical foundation as can be ascertained bedrock will be found sufficient in that building construction will require expensive.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright EKSPLORIUM: Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir (e-ISSN 2503-426x p-ISSN 0854-1418)
National Research and Innovation Agency (BRIN), KA. B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta, 10340, Indonesia.