STUDI OPERASI RESIN PENUKAR ION DALAM SISTEM PURIFIKASI AIR PRIMER PWR

Dwi Biyantoro(1), Kris Tri Basuki(2), Subagiono Subagiono(3),


(1) 
(2) 
(3) 
Corresponding Author

Abstract


STUDI OPERASI RESIN PENUKAR ION DALAM SISTEM PURIFIKASI AIR PRIMER PWR. Telah dilakukan studi
operasi resin penukar ion dalam sistem purifikasi air primer PWR. Air pendingin reaktor yang pada awalnya sesuai
dengan persyaratan setelah pengoperasian reaktor sering kualitasnya berubah, sehingga harus dimurnikan. Unsurunsur
pengotor dalam air primer PWR diidentifikasi sebagai penyebab pengotor seperti korosi, pelepasan produk fisi
(Cs137, Sr90, Co60,C14, Tc99), dan pelepasan kembali unsur oleh resin penukar ion. Air yang sudah tidak sesuai dengan
persyaratan reaktor kemudian dilakukan pemurnian mengunakan resin penukar ion. Resin-resin ini digunakan untuk
menghilangkan kotoran yang tidak diinginkan, seperti material-material radioaktif atau pencemaran yang lain yang
dapat secara potensial merugikan peralatan atau merusak bahan bakar reaktor. Resin-resin penukar ion yang
direkomendasikan digunakan dalam reaktor PWR (komersial) untuk purifikasi adalah sebagai berikut: penukarpenukar
kation : Resin IRC-50, Resin 200-H, dan Resin 650-C, penukar-penukar anion : Resin A-550 dan Resin 900-
OH, dan penukar campuran : Resin 21H (ECODEX P-202-H). Resin penukar ion tersebut adalah termasuk polimer
organik sintetis yang mempunyai matriks/network yang berupa polistiren (PS) dan pengikat silangnya divinil benzen
(DVB). Resin polistiren – divinilbenzen (PSDVB) mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan sebagai penukar ion
seperti kapasitas penukaran yang baik, selektif, ukuran partikel dengan ukuran tertentu, kestabilan resin tinggi pada
berbagai pH, laju pertukaran ion yang cepat, dan limbah yang dihasilkan relatif kecil.

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/gnd.2006.9.1.166

Copyright (c) 2018 GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.