ANALISIS FASA DAN STRUKTURMIKRO PADA TEPUNG TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM METABISULFIT.

Husniati Husniati(1), Wisnu Ari Adi(2),


(1) Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar Lampung
(2) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
Corresponding Author

Abstract


ANALISIS FASA DAN STRUKTURMIKRO PADA TEPUNG TAPIOKA DENGAN PENAMBAHAN NATRIUM METABISULFIT. Telah dilakukan analisa fasa dan strukturmikro tepung tapioka dengan penambahan Natrium metabisulfit Na2S2O5 yang bertujuan untuk meningkatkan derajat putih tapioka sesuai yang dipersyaratkan SNI 01-3729-1995 bagi Industri kecil dan menengah. Hasil analisis penentuan derajat putih diperoleh sampel dengan penambahan Natrium metabisulfit 0 %; 0,1 %; 0,2 %; 0,5 % dan 1,0 % (dalam persen berat) berturut-turut sebesar 90,3 %; 91,8 %; 94,9 %; 95,7 % dan 96,2 %. Hasil refinement difraksi sinar-X menunjukkan bahwa sampel terdiri dari 2 fasa utama, yaitu : α-Amilosa dan β-D-Glukosa. Hal ini diduga kuat bahwa reaksi pembentukan browning pada tepung tapioka berasal dari fasa α-amilosa. Hasil pengamatan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa sampel tapioka dengan penambahan 0,2 %Na2S2O5 hampir keseluruhan didominasi warna putih dengan distribusi partikel sangat merata. Disimpulkan bahwa Na2S2O5 dapat meningkatkan fasa β-D-Glukosa sehingga dapat mencegah terjadinya reaksi browning pada tepung tapioka.

Keywords


Tapioka, Derajat putih, Natrium metabisulfit

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2012.13.2.4683
slot gacor slot