Sari
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN KUNYIT DENGAN IRADIATOR SEBAGAI PENGAWET TAHU DENGAN PENDEKATAN LIFE CYCLE ASSESSMENT. Kontaminasi mikroba pada makanan menimbulkan masalah selama penyimpanan, pengangkutan, dan pemasaran. Dalam mengatasi masalah ini dilakukan pengawetan terhadap makanan, beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu pengawetan secara konvensional dan iradiasi. Dalam penerapannya, teknik pengawetan makanan secara konvensional dan iradiasi memiliki kelemahan, sehingga perlu dilakukan studi komparasi menggunakan Life Cycle Assessment (LCA). Salah satu produk pangan yang dapat dilakukan studi LCA adalah tahu. Tujuan penelitian ini untuk menentukan dan membandingkan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari penggunaan kunyit dengan iradiator sebagai pengawet tahu dengan pendekatan LCA. LCA dilakukan dengan menggunakan software OpenLCA dengan unit fungsional 41,8335 kg tahu. Data produksi tahu diperoleh dari produsen tahu yang berbasis di Kotagede Yogyakarta dan PAIR BATAN untuk data pengawetan tahu menggunakan iradiator. Sistem batas LCA mulai dari proses pembuatan tahu sampai menjadi produk jadi (cradle to gate). Dampak lingkungan yang disebabkan dari pengawetan tahu menggunakan kunyit maupun iradiator berupa acidification potential, climate change, eutrophication, freshwater aquatic ecotoxicity, human toxicity, marine aquatic ecotoxicity, photochemical oxidation, dan terrestial ecotoxicity. Kontribusi dampak terhadap lingkungan yang paling dominan terjadi pada pengawetan tahu menggunakan kunyit dan iradiator adalah climate change, dengan kontribusi sebesar 16,67136 dan 14,51325 kg CO2 eq. Berdasarkan studi komparasi yang telah dilakukan, pengawetan tahu menggunakan iradiator lebih ramah lingkungan, sehingga teknologi pengawetan ini dapat dijadikan teknologi alternatif pengawetan makanan.
Referensi
Mostafavi, H. A., Mirmajlessi, S. M. & Fathollahi, H., 2012. The Potential of Food Irradiation: Benefits and Limitations. Liberty, J., Dickson, D., Achebe, A. & Salihu, M., 2013. An Overview of the Principles and Effects of Irradiation on Food Processing and Preservation. International Journal of Multidisciplinary and Current Research. Pusat Diseminasi dan Kemitraan., 2010. Aplikasi Teknik Nuklir Dalam Pengawetan Bahan Pangan. ISO 14040. 2006. Environmental Management - Life Cycle Assessment- Principles and Framework. ISO Press. Suryadarmawan, V. A., Djunaidi, M. & Nursanti, I., 2014. Analisis Cradle To Grave Produk Batik Cabut. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Harjanto, T. R., Fahrurrozi, M. & Bendiyasa, I. M., 2012. Life Cycle Assessment Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa. Jurnal Rekayasa Proses, Vol.6 (2). CURRAN, M., 1996, “Environmental Life-Cycle Assessment”, McGraw-Hill, New York. GaBi, 2010. Handbook for Life Cycle Assessment (LCA) Using The GaBi Software. s.l.:PE International, Leinfelden - Echterdingen Germany. Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisius. Negara, K. S., 2002. Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif, Indonesia: Kementerian Sekretariat Negara.