STUDI PARAMETER DESAIN TERAS INTEGRAL PRESSURIZED WATER REACTOR DENGAN BAHAN BAKAR MIXED OXIDE FUEL MENGGUNAKAN PROGRAM SRAC
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jfn.2018.12.2.5035
Sari
STUDI PARAMETER DESAIN TERAS PWR INTEGRAL DENGAN BAHAN BAKAR MOX
MENGGUNAKAN PROGRAM SRAC. PWR Integral menggunakan bahan bakar MOX dapat menjadi
solusi untuk mengatasi permasalahan elektrifikasi di negara kepulauan dan mengakomodasi pergantian bahan
bakar dari UO
2
menuju MOX. PWR Integral merupakan reaktor nuklir modular dengan daya 160 MWt untuk
satu modulnya. Saat ini, PWR Integral menggunakan bahan bakar UO
2
sebagai bahan bakar utama. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perubahan performa teras reaktor dari yang sebelumnya menggunakan bahan
bakar UO
2
menjadi bahan bakar MOX. Penelitian ini dilakukan dengan cara memvariasikan rasio PuO
2
dalam
bahan bakar MOX, jumlah bahan bakar, dan jenis kelongsong dengan menggunakan sistem kode SRAC2006.
Studi parameter dilakukan dengan memperhatikan nilai k
eff
, rasio konversi, dan jumlah aktinida, serta akan
dilakukan pula perbandingan dengan teras reaktor yang menggunakan bahan bakar UO
2
. Hasil penelitian
menunjukkan performa teras reaktor dengan bahan bakar MOX lebih baik daripada UO
2
. Desain teras PWR
Integral yang paling optimum adalah teras dengan rasio PuO
2
dalam MOX 12%, diameter teras 165 cm, dan
jenis kelongsong Zircalloy-4. Hal ini dapat dilihat dari periode kekritisan teras reaktor yang mencapai 1521
hari dengan nilai CR paling rendah adalah 0,622004. Excess reactivity yang dimiliki juga lebih rendah yaitu
1,0745932 dimana desain UO
2
bernilai 1,1035821. Aktinida yang dihasilkan mengalami tren penurunan seiring
reaktor beroperasi.
MENGGUNAKAN PROGRAM SRAC. PWR Integral menggunakan bahan bakar MOX dapat menjadi
solusi untuk mengatasi permasalahan elektrifikasi di negara kepulauan dan mengakomodasi pergantian bahan
bakar dari UO
2
menuju MOX. PWR Integral merupakan reaktor nuklir modular dengan daya 160 MWt untuk
satu modulnya. Saat ini, PWR Integral menggunakan bahan bakar UO
2
sebagai bahan bakar utama. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui perubahan performa teras reaktor dari yang sebelumnya menggunakan bahan
bakar UO
2
menjadi bahan bakar MOX. Penelitian ini dilakukan dengan cara memvariasikan rasio PuO
2
dalam
bahan bakar MOX, jumlah bahan bakar, dan jenis kelongsong dengan menggunakan sistem kode SRAC2006.
Studi parameter dilakukan dengan memperhatikan nilai k
eff
, rasio konversi, dan jumlah aktinida, serta akan
dilakukan pula perbandingan dengan teras reaktor yang menggunakan bahan bakar UO
2
. Hasil penelitian
menunjukkan performa teras reaktor dengan bahan bakar MOX lebih baik daripada UO
2
. Desain teras PWR
Integral yang paling optimum adalah teras dengan rasio PuO
2
dalam MOX 12%, diameter teras 165 cm, dan
jenis kelongsong Zircalloy-4. Hal ini dapat dilihat dari periode kekritisan teras reaktor yang mencapai 1521
hari dengan nilai CR paling rendah adalah 0,622004. Excess reactivity yang dimiliki juga lebih rendah yaitu
1,0745932 dimana desain UO
2
bernilai 1,1035821. Aktinida yang dihasilkan mengalami tren penurunan seiring
reaktor beroperasi.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.