Karakterisasi Hidrogeologi Daerah Sekitar Tapak PLTN di Bengkayang, Kalimantan Barat

Adi Gunawan Muhammad, Rachman Fauzi, Adhika Junara Karunianto, Wira Cakrabuana, Widodo Widodo

DOI: http://dx.doi.org/10.55981/eksplorium.2021.6479

Abstract


ABSTRAK. Evaluasi tapak merupakan tahap penting dalam penentuan lokasi calon tapak PLTN skala komersial di Indonesia. Aspek–aspek yang dikaji dalam evaluasi tapak berdasarkan peraturan yang berlaku antara lain aspek geoteknik dan aspek dispersi zat radioaktif. Untuk mendukung kajian aspek tersebut maka perlu adanya kajian karakterisasi hidrogeologi daerah sekitar tapak. Tujuan penelitian ini adalah menentukan karakteristik hidrogeologi daerah sekitar tapak PLTN di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan aspek geologi dan geofisika. Metode yang dilakukan adalah pemetaan geomorfologi, pemetaan geologi, pemetaan hidrogeologi, pengukuran geolistrik, serta analisis terpadu. Secara morfologi, daerah penyelidikan dibagi menjadi tiga satuan, yaitu dataran aluvial, bukit terisolasi, dan dataran pantai. Secara stratigrafi, satuan batuan yang ditemukan berurutan dari tua ke muda adalah andesit, granodiorit, diorit, endapan pasir kuarsa, endapan pantai, dan endapan aluvial. Pengukuran geofisika menggunakan metode geolistrik dilakukan pada 12 lintasan dengan masing-masing panjang lintasan 470 m dan spasi elektroda 10 m. Pada penampang geolistrik ditemukan beberapa anomali pada kompleks batuan beku yang mengalami frakturasi atau tubuh diorit yang menerobos satuan andesit. Nilai anomali ini berkisar antara 300 Ωm dan >8000 Ωm. Nilai resistivitas yang sangat rendah (<30 Ωm) diinterpretasikan sebagai endapan aluvial yang jenuh air dengan ketebalan mencapai ±100 m. Daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan hidrogeologi; akuifer dengan aliran melalui ruang antarbutir kelulusan tinggi, akuifer dengan aliran melalui ruang antarbutir kelulusan sedang, dan akuifug setempat berarti. Secara umum pola aliran tanah bebas mengalir relatif dari SSW ke NNE.

ABSTRACT. Site evaluation is an important phase of site selection for commercial-scale nuclear power plants (NPP) in Indonesia. Geotechnical and radioactive material dispersion aspects are some of the aspects which are assessed in site evaluation under provisions of laws and regulations. To support those aspect evaluations, it is necessary to conduct hydrogeological characterization in the vicinity of the NPP site. The purpose of this study is to determine the hydrogeological characteristic of the vicinity of the NPP site in Bengkayang Regency, West Kalimantan Province based on geological and geophysical aspects. The methods of this study consist of geomorphological mapping, geological mapping, hydrogeological mapping, geoelectric measurement, and integrated analysis. The study area consists of three morphological units: alluvial plain, isolated hills, and coastal plain. Stratigraphically, the lithology units of the study area, from the oldest to the youngest, consist of andesite, granodiorite, diorite, quartz sand deposits, coastal deposits, and alluvial deposits. The geophysical measurement used is the geoelectric method which is conducted at 12 electrode arrays with 470 m length and spacing of 10 m. In the geoelectrical section, it can be seen that several anomalies can be interpreted as the fractured body of igneous rocks or the diorite intrusion in andesite. These anomaly values are ranged from 300 Wm to >8000 Wm. The relatively low resistivity values (<30 Wm) are interpreted as water saturated-alluvial deposits that could have a thickness of ±100 m. There are three hydrogeological units in the study area: aquifers in which flow is intergranular with high permeability, aquifers in which flow is intergranular with moderate permeability, and aquifug of local importance. Generally, the groundwater in the study area flows from SSW to NNE.


Keywords


Evaluasi tapak; hidrogeologi; metode geolistrik; tahanan jenis; PLTN

References


[1] F. N. Hussein et al., “Potensi Bahaya Gunung Api Terhadap Calon Tapak PLTN, Studi Kasus: Gunung Api Semadum, Kalimantan Barat,” J. Pengemb. Energi Nukl., vol. 22, no. 2, hal. 89, 2020, doi: 10.17146/jpen.2020.22.2.6124.

[2] R. S. B. Waspodo, “Eksplorasi Potensi Air tanah pada Kawasan Industri Air Mineral Dalam Kemasan Cemplang, Bogor,” J. Keteknikan Pertan., vol. 3, no. 2, hal. 22037, 2015, doi: 10.19028/jtep.03.2.

[3] A. Seijmonsbergen, M. G. G. de Jong, L. W. S. de Graaff, dan N. S. Anders, Geodiversität von Vorarlberg und Liechtenstein, no. June. Haupt, 2014.

[4] W. Lowrie, Fundamentals of Geophysics, 2 ed. Cambridge: Cambridge University Press, 2007.

[5] N. Herawati dan A. D. Sudagung, “Persepsi Masyarakat dan Potensi Public Acceptance Terkait Wacana Pembangunan PLTN di Kabupaten Bengkayang,” J. Pengemb. Energi Nukl., vol. 22, no. 2, hal. 111, 2020, doi: 10.17146/jpen.2020.22.2.6125.

[6] H. Suntoko, “Identifikasi Daerah Interes Calon Tapak PLTN Kalimantan Barat Berdasarkan Kriteria Umum,” Eksplorium Bul. Pus. Teknol. Bahan Galian Nukl., vol. 35, no. 1, hal. 57–68, 2014, doi: 10.17146/eksplorium.

[7] H. Susiati, “Penentuan Tapak Potensial PLTN dengan Metode SIG di Wilayah Pesisir Propinsi Kalimantan Barat,” J. Pengemb. Energi Nukl., vol. 16, no. 2, hal. 131–142, 2014.

[8] R. Sahputra dan M. Rifat, “Studi Lokasi Untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kalimantan Barat,” in Prosiding Semirata 2015 Bidang Teknologi Informasi dan Multi Disiplin, 2015, hal. 631–639.

[9] N. Suwarna dan R. P. Langford, Peta Geologi Lembar Singkawang, Kalimantan. Bandung, 1993.

[10] Zulfikar, S. Kaelani, dan D. Turdjaja, “Eksplorasi Umum Endapan Ball Clay di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat,” 2007.

[11] H. Suntoko dan B. Soetopo, “Kajian Aspek Geologi dan Potensi Mineral Uranium di Kalimantan Barat Untuk Persiapan Pltn,” J. Pengemb. Energi Nukl., vol. 15, no. 2, hal. 103–114, 2013.

[12] W. Mudiana dan R. Hidayat, Peta Hidrogeologi Indonesia 1:250.000 Lembar Sambas dan Singkawang. Bandung: Direktorat Geologi Tata Lingkungan, 1984.

[13] N. Campos, L. M. Tanarro, dan D. Palacios, “Geomorphology of glaciated gorges in a granitic massif (Gredos range, central spain),” J. Maps, vol. 14, no. 2, hal. 321–329, 2018, doi: 10.1080/17445647.2018.1468829.

[14] J. O. Coker, “Vertical electrical sounding (VES) methods to delineate potential groundwater aquifers in Akobo area, Ibadan, South-western, Nigeria,” J. Geol. Min. Res., vol. 4, no. 2, 2012, doi: 10.5897/jgmr11.014.

[15] A. G. Muhammad, F. D. Indrastomo, dan I. G. Sukadana, “Pola Resistivitas dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif di Botteng dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat,” Eksplorium, vol. 38, no. 1, hal. 49–62, 2017.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Google Scholar Logo SINTA Logo Logo GARUDA


Copyright EKSPLORIUM: Buletin Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir (e-ISSN 2503-426x p-ISSN 0854-1418)

National Research and Innovation Agency (BRIN), KA. B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No.8, Jakarta, 10340, Indonesia.