Tinjauan Teknologi Sintilator Organik Plastik Untuk Detektor Nuklir

Marliyadi Pancoko

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/bprn.2022.19.2.6690

Sari


TINJAUAN TEKNOLOGI SINTILATOR ORGANIK PLASTIK UNTUK DETEKTOR NUKLIR. Sintilator plastik banyak dikembangkan untuk penggunaan dibidang detektor nuklir, positron emission tomography di kedokteran bahkan untuk hadronic calorimeter dalam riset fisika energi tinggi. Berbeda dengan kristal anorganik seperti NaI(Tl) yang higroskopik dan relatif mahal, sintilator organik plastik meskipun menghasilkan light output di kisaran 10.000 foton/MeV, seperempat dari sintilator anorganik, tetapi menghasilkan waktu peluruhan 2- 4 ns yang sangat responsif sebagai detektor nuklir, disamping keuntungan sifat fleksibel, dapat difabrikasi untuk ukuran /volume besar serta relative ekonomis. Matrik dasar sintilator plastik umumnya menggunakan polystyrene, polyvinyltoluene, bahkan epoxy, yaitu semua polimer aromatik yang mengandung cincin benzene, yang di dalamnya dilarutkan bahan pendar atau dopan seperti PPO (2,5-diphenyloxazole), p-TP (para-terphenyl) serta wavelenght shifter (WLS) seperti POPOP (1,4-bis [2- (phenyloxazolyl)] - benzena) untuk mendapatkan spektrum cahaya tampak di 400 - 425 nm. Artikel tinjauan teknologi ini akan mengulas empat metode sintesis sintilator plastik dan karakterisasinya di bidang deteksi radiasi nuklir, yaitu metode polimerisasi adisi, polimerisasi termoset, metode injeksi dan metode 3D printing.

Kata Kunci


Sintilator plastik; Polimerisasi; Detektor nuklir

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##

##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##

Reaktor : Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir bekerjasama dengan:

     Creative Commons License