ANALISIS TRANSIEN AKIBAT KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN PADA TERAS SILISIDA RSG-GAS MENGGUNAKAN KODE EUREKA-2/RR
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/sigma.2011.15.1.2914
Sari
Telah dilakukan suatu analisistransien terhadap teras silisida RSG-GAS akibat kehilangan aliran pendingin (LOFA). LOFA dapat terjadijika catu daya listrik pompa pendingin primer mati, maka laju alir pendingin berkurang. Pada saat laju alirpendingin berkurang 15% yang mengakibatkan sistem proteksi reaktor bekerja. Analisis dilakukan denganmenggunakan kode EUREKA-2/RR. Analisis ini ditekankan untuk mempelajari karakteristik keselamatantermohidrolika segera setelah reaktor scram dan setelah terjadi aliran balik akibat terbukanya katup sirkulasialam. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi LOFA, scram terjadi 3,05 detik setelah awalkecelakaan. Suhu maksimum meat bahan bakar, kelongsong dan suhu keluaran pendingin pada kanalterpanas masing-masing adalah 143,94oC, 139,85oC dan 77,67oC, serta DNBR minimum 1,26. Suhu meat,kelongsong dan pendingin akan berkurang, seiring dengan berkurangnya laju alir pendingin. Katup sirkulasialam membuka pada detik ke 68,2 setelah awal scram terjadi, dan terjadi perubahan aliran dari konveksipaksa ke konveksi alam. Perubahan ini menyebabkan suhu maksimum meat bahan bakar, kelongsong naikmasing-masing mencapai 131,42oC dan 131,10oC terjadi 72,10 detik setelah reaktor trip, sedangkan suhumaksimum pendingin keluar teras mencapai 78,7oC terjadi pada 70,7 detik setelah reaktor trip, DNBRminimum sebesar 1,65 pada detik ke-69,2. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa operasi teras silisidaRSG-GAS pada kondisi transien akibat kehilangan aliran pendingin masih selamat.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Copyright © 2019
SIGMA EPSILON