KAJIAN PENGARUH KONTAMINASI TERHADAP RUGI-RUGI DIELEKTRIK DAN BREAKDOWN MINYAK TRANSFORMATOR
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/sigma.2008.12.2.113
Sari
KAJIAN PENGARUH KONT AMINASI TERHADAP RUGI-RUGIDIELEKTRIK DAN
BREAKDOWN MINYAK TRANSFORMATOR. Minyak transformator merupakan media isolasi dan pendingin pada transformator. Oleh karena itu kemurnian dari minyak transformator harus selalu diperhatikan.
Ketidakmumian dapat muncul dalam minyak transformator baru akibat proses pembuatan atau selama proses penyimpanan maupun selama pemakaian akibat pengaruh lingkungan, seperti uap air, gas, partikel padat dan lain-lain. Disamping itu temperatur minyak transformator harus selalu dijaga karena dapat menyebabkan terjadinya pemuaian sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi akibat pertambahan volume. Semua faktor tersebut merupakan penyebab timbulnya rugi-rugi dielektrik minyak transformator yang dapat menyebabkan kekuatan dielektrik minyak transformator menjadi berkurang sehingga akan mempercepat proses breakdown minyak transformator. Dari hasil pengukuran temperatur transformator menggunakan infrared thermograph type
Thermo Tracer TH9100PM Vl/PW VI menunjukkan temperatur pada bagian konservator transformator BHT03 tipe minyak mencapai temperatur 89°C dan karena kondisi temperatur serta sirkulasi udara di ruang
transformator BHT03 yang senantiasa berubah maka pemuaian minyak transformator menjadi tidak konstan sehingga cenderung merusak komposisi minyak transformator tersebut, sedangkan pada pengukuran tahanan isolasi antar phasa-phasa diperoleh hasil 200.000 MQ dan phasa-netral sebesar 2.000 MQ, serta dari treatment minyak transformator BHT03 terhadap breakdown menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 87,33 kV /2,5 mm. Nilai ini lebih besar dari standar PLN yaitu ~ 30 kV/2,5 mm, sehingga minyak transformator BHT03 layak
digunakan setelah dilakukan treatment.
BREAKDOWN MINYAK TRANSFORMATOR. Minyak transformator merupakan media isolasi dan pendingin pada transformator. Oleh karena itu kemurnian dari minyak transformator harus selalu diperhatikan.
Ketidakmumian dapat muncul dalam minyak transformator baru akibat proses pembuatan atau selama proses penyimpanan maupun selama pemakaian akibat pengaruh lingkungan, seperti uap air, gas, partikel padat dan lain-lain. Disamping itu temperatur minyak transformator harus selalu dijaga karena dapat menyebabkan terjadinya pemuaian sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi akibat pertambahan volume. Semua faktor tersebut merupakan penyebab timbulnya rugi-rugi dielektrik minyak transformator yang dapat menyebabkan kekuatan dielektrik minyak transformator menjadi berkurang sehingga akan mempercepat proses breakdown minyak transformator. Dari hasil pengukuran temperatur transformator menggunakan infrared thermograph type
Thermo Tracer TH9100PM Vl/PW VI menunjukkan temperatur pada bagian konservator transformator BHT03 tipe minyak mencapai temperatur 89°C dan karena kondisi temperatur serta sirkulasi udara di ruang
transformator BHT03 yang senantiasa berubah maka pemuaian minyak transformator menjadi tidak konstan sehingga cenderung merusak komposisi minyak transformator tersebut, sedangkan pada pengukuran tahanan isolasi antar phasa-phasa diperoleh hasil 200.000 MQ dan phasa-netral sebesar 2.000 MQ, serta dari treatment minyak transformator BHT03 terhadap breakdown menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 87,33 kV /2,5 mm. Nilai ini lebih besar dari standar PLN yaitu ~ 30 kV/2,5 mm, sehingga minyak transformator BHT03 layak
digunakan setelah dilakukan treatment.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##
Copyright © 2019
SIGMA EPSILON