IMPLEMENTASI PEMANTAUAN PARAMETER OSEANOGRAFI PADA LAPISAN THERMOCLINE SELAT LOMBOK

Mohamad Nur Yahya

Sari


IMPLEMENTASI PEMANTAUAN PARAMETER OSEANOGRAFI PADA LAPISAN THERMOCLINE SELAT LOMBOK. Kecelakaan PLTN Fukushima Daiichi sebagai konsekuensi dari bencana gempa bumi 9 SR disertai gelombang tsunami setinggi lebih dari 7 meter dipantai timur Pulau Honsu pada 11 Maret 2011 mengakibatkan lepasan zat radioaktif 137Cs (t1/2 30.2 tahun) ke lingkungan laut. Distribusi 137Cs bergerak secara horizontal dari pesisir Fukushima ke arah Samudera Pasifik dan bergabung dengan arus global scale oceanic belt. Selat Lombok akan menjadi lokasi penting untuk pemantauan radionuklida yang terdispersi di samudera Pasifik dan berpotensi masuk ke perairan Indonesia melalui Indonesian Flowtrough pada lapisan Thermocline. Pemantauan lapisan Thermocline telah dilakukan dengan pengambilan data menggunakan CTD dalam program Indonesian Seas Transport/Exchange (SITE) Cruise di Selat Lombok. Hasil pengolahan data menggunakan Open source software ODV menunjukkan profil kedalaman Thermocline berkisar pada kedalaman 150 – 200 m serta didapatkan pula data salinitas, Oksigen dan pH pada profil kedalaman sebagai karakter oseanografi Selat Lombok. Kata kunci: Thermocline, Selat Lombok, Oseanografi, CTD ABSTRACT THE IMPLEMENTATION OF MONITORING OCEANOGRAPHY IN THERMOCLINE LAYERS AT LOMBOK STRAITS. Fukushima Daiichi nuclear power plant accident as a consequence of 9 magnitude earthquake with tsunami waves more than 7 meters at the east coast of Honshu Island on March 11, 2011 has been releasing of radioactive materials 137Cs (t1 / 2 30.2 years) to the marine environment. The distribution of 137Cs moves horizontally from the coastal of Fukushima towards the Pacific Ocean and joined with the global scale oceanic currents belt. Lombok straits will be important point for monitoring dispersion of radionuclides in the Western Pacific region and potentially to flow into Indonesian Sea Waters via Indonesian Flowtrough in the Thermocline layers. The Monitoring of the thermocline layer has been carried out by using CTD instrument in the event of Indonesian Seas Transport / Exchange (SITE) Cruise in Lombok Strait. The results of data processing using opensource software ODV shown the thermocline depth profiles ranging between 150-200 m and also obtained the data of salinity, Oxygen and pH for depth profile as the oceanography character of Lombok Straits. Keywords: Thermocline, Lombok Straits, Oceanography, CTD PENDAHULUAN Kecelakaan PLTN Fukushima Daiichi sebagai konsekuensi dari bencana gempa bumi 9 SR disertai gelombang tsunami setinggi lebih dari 7 meter dipantai timur Pulau Honsu pada 11 Maret 2011 mengakibatkan lepasan zat radioaktif ke lingkungan. Mulai dari 21 Maret 2011 pengukuran radionuklida di sekitar pembangkit listrik setelah terjadi kecelakaan mengungkapkan kontaminasi yang cukup besar terlepas di lingkugan laut. Lebih dari 90% total discharge sekitar 3 x 1015 Bq Cs-137 , 3 x 1015 Bq Cs-134 dan 11 x 1015 Bq Iodine-131 tersebar di lingkungan laut [1]. Kecelakaan nuklir di Fukushima tersebut telah melepaskan radionuklida produk fisi seperti 131I (t1/2 8,1 hari), 134Cs (t1/2 2,06 tahun) dan 137Cs (t1/2 30.2 tahun) ke atmosfir, daratan dan lingkungan laut. Lepasan radionuklida 137Cs yang memiliki waktu paruh panjang selanjutnya bercampur dengan massa air laut lokal dan bermigrasi memasuki wilayah perairan samudera. Distribusi 137Cs Mohamad Nur Yahya: Implementasi Pemantauan Parameter Oseanografi pada Lapisan Thermocline Selat Lombok 88 bergerak secara horizontal dari pesisir Fukushima ke arah Samudera Pasifik dengan arus Kuroshio kemudian bergerak mengikuti North Pacific Current [2]. Sebagai negara yang diapit oleh dua lautan besar yakni samudera pasifik di bagian utara dan timur laut serta samudera hindia di bagian selatan dan barat daya Indonesia sebagai saluran bagi aliran massa air dari samudera pasifik ke samudera Hindia. Al

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.