Dengan terbitnya SK no 395/D/2012, Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (JSTNI) masih dipercaya sebagai jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh LIPI dengan No. 404/AU2/P2MI-LIPI/04/2012 sampai April 2015. Pada JSTNI volume 13 no 2, disajikan lima buah makalah yang berhubungan dengan sains dan teknologi nuklir di bidang ilmu bahan, lingkungan, kesehatan dan kedokteran.
Dalam perkembangan ilmu bahan, rekayasa untuk menggeser suhu Curie suatu bahan ke suhu kamar sangat gencar dilakukan beberapa tahun belakangan ini, dalam rangka memperoleh bahan baru yang memiliki keragaman aplikasi yang potensial. Pada makalah pertama di edisi ini, Engkir dkk, membahas karakteristik bahan perovskite La0,7Ca0,3MnO3 (LCMO) dibandingkan dengan senyawa induknya yaitu LaMnO3 (LMO) dan CaMnO3 (CMO). Perovskite merupakan bahan yang digunakan pada sensor magnetik.
Bahan radioaktif di lingkungan dapat mengkontaminasi tubuh manusia melalui rantai makanan. Poppy dkk dalam makalahnya membahas perpindahan radionuklida 60Co dari air ke ikan mas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Nilai parameter perpindahan radionuklida di lingkungan digunakan untuk melengkapi data International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk wilayah tropis, dan memperkirakan dosis radiasi interna yang diterima masyarakat apabila mengkonsumsi bahan pangan yang terkontaminasi.
Dalam rangka meningkatkan pengendalian penyakit malaria, pada tahun 2000 Menteri Kesehatan RI telah mencanangkan Gerakan Berantas Malaria (Gebrak Malaria), dimana salah satu strateginya adalah mengembangkan vaksin malaria. Pada JSTNI terbitan Agustus 2012 ini, Darlina dkk melaporkan respons hematopoitik mencit terhadap bahan kandidat vaksin yang diperoleh dari iradiasi gamma terhadap parasit malaria.
Sifat nuklir dari radioisotop erbium-169 (169Er), berupa T1/2 = 9,4 hari dan Eb maksimum = 0,34 MeV, sangat cocok digunakan untuk penyembuhan radang sendi (rheumatoid arthritis) ukuran kecil seperti sendi jari tangan dan jari kaki dengan cara radiosinovektomi. Azmairit dalam makalahnya membahas hasil pembuatan dan karakterisasi sediaan radioisotop 169ErCl3 yang memenuhi syarat untuk radiofarmaka.
Pada makalah terakhir, Hasnel dkk membandingkan tanggapan dan senstitivitas dosimeter termoluminisensi (TLD) LiF:Mg,Ti dengan LiF:Mg,Cu,P dalam rangka memperoleh dosimeter alternatif yang dapat digunakan untuk pemantauan dosis radiasi rendah dalam aplikasi medik. Penelitiannya dilakukan berkaitan dengan peningkatan kebutuhan TLD untuk dosimetri medik di Indonesia.
Table of Contents
Engkir Sukirman, Wisnu Ari Adi, Yustinus Purwamargapratala
|
|
|
Poppy Intan Tjahja, Putu Sukmabuana, Eko Susanto Susanto
|
|
|
. Darlina, Teja Kisnanto, Ahmad Fauzan
|
|
|
Azmairit Aziz
|
|
|
Hasnel Sofyan, Dyah Dwi Kusumawati
|
|
|