KANDUNGAN UNSUR Fe DAN Zn DALAM BAHAN PANGAN PRODUK PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN METODE k0-AANI
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jstni.2009.10.2.651
Abstract
Kekuranganmikronutrien besi(Fe) dan seng (Zn) banyak diderita oleh masyarakat. Untuk itu telah dilakukanpenentuan unsur Fe dan Zn dalam cuplikan bahan pangan produk pertanian, peternakan danperikanan. Tujuan penelitian adalah untuk memperkirakan asupan Fe dan Zn melalui bahanmakanan yang dikonsumsi. Pengambilan cuplikan dilakukan di Pasar Serpong. Penentuankadar unsur dalam cuplikan dilakukan dengan metode analisis aktivasi neutron instrumental k0(k0-AANI). Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan Fe dan Zn dalam daging sapi,kambing dan hati kambing > 150 μg/g, sedang dalam daging ayam sekitar 30 μg/g. Bahan inimerupakan sumber asupan Fe dan Zn yang bagus, tetapi karena tingkat konsumsi jenis bahanmakanan ini rendah 0,001 – 0,018 kg/hari, maka asupannya cukup rendah 0,1 – 0,5 mg/hari.Kandungan Fe dan Zn dalam beras < 50 μg/g, tetapi karena tingkat konsumsi beras cukuptinggi 0,3 kg/hari, maka asupan Zn dan Fe dari beras cukup tinggi. Bayam dengan kandunganFe 248 μg/g dan Zn 119 μg/g, dan kangkung dengan kandungan Fe 337 μg/g dan Zn 54,84μg/g, dan dengan tingkat konsumsi sekitar 0,015 kg/hari, maka merupakan sumber asupan Znda Fe yang bagus, yaitu 0,8 – 3,5 mg/hari. Telur dengan kandungan Fe dan Zn lebih rendahdari daging, tetapi karena tingkat komsumsi lebih besar yaitu 0,022 kg/hari, maka asupan Fedan Zn dari telur lebih tinggi yaitu 0,85 – 1,64 mg/hari. Dengan mengetahui kandungan Fe danZn dalam berbagai bahan makanan, ditunjang dengan data tingkat konsumsinya, maka dapatdiperkirakan asupan Fe dan Zn setiap harinya.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2013 Th Rina Mulyaningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.