Pembuatan dan Karakterisasi Radioisotop Tulium-170 ( 170 Tm)
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jstni.2011.12.2.3
Abstract
Tulium-170 ( 170 Tm) merupakan radioisotop pemancar β yang memiliki T1/2 = 128,4 hari dan E β (maksimum) sebesar 0,968 MeV. Radioisotop 170 Tm selain pemancar β juga memancarkan sinar γ dengan energi sebesar 84 keV (3,26%) yang dapat digunakan untuk penyidikan (imaging) selama terapi berlangsung. Berdasarkan sifat radionuklidanya, 170 Tm dapat digunakan sebagai radioisotop alternatif dalam pembuatan radiofarmaka untuk paliatif pengganti 89 SrCl2. Pembuatan radioisotop 170 Tm telah dilakukan menggunakan sasaran tulium oksida (Tm2O3) alam yang diiradiasi di fasilitas iradiasi RSG-G.A. Siwabessy – Serpong. Bahan sasaran dilarutkan dengan larutan HCl 1 N sambil dikisatkan perlahan-lahan sampai hampir kering, kemudian dilarutkan
kembali dengan akuabides steril. Larutan 170 TmCl3 diuji melalui pemeriksaan kemurnian radiokimia dengan cara kromatografi kertas dan elektroforesis kertas. Aktivitas dan kemurnian radionuklida larutan 170 TmCl3 ditentukan dengan menggunakan alat cacah spektrometer γ saluran ganda. Larutan radioisotop 170 TmCl3 yang diperoleh mempunyai pH antara 1,5 – 2, terlihat jernih, mempunyai aktivitas jenis dan konsentrasi radioaktif masing-masing sebesar 1,9
– 2,7 mCi/mg dan 17 - 24 mCi/mL pada saat end of irradiation (EOI). Larutan 170 TmCl3 mempunyai kemurnian radiokimia sebesar 99,14 ± 0,42% dan kemurnian radionuklida sebesar
100%. Hasil uji stabilitas larutan radioisotop 170 TmCl3 terhadap waktu penyimpanan menunjukkan bahwa setelah disimpan selama stabil dengan kemurnian radiokimia sebesar 99,43 ± 0,56%.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2012 Azmairit Aziz, Muhamad Basit Febrian, Marlina Marlina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.