ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF FASA (Na0,5Bi0,5)TiO3 DENGAN TEKNIK DIFRAKSI SINAR-X MENGGUNAKAN METODE RIETVELD
(1) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN, Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
(2) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN, Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
Corresponding Author
Abstract
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF FASA (Na0,5Bi0,5)TiO3 DENGAN TEKNIK DIFRAKSI SINAR-X MENGGUNAKAN METODE RIETVELD. Telah dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif fasa (Na0,5Bi0,5)TiO3 (NBT) dengan teknik difraksi sinar-X, metode Rietveld. Cuplikan NBT disintesis dengan metode reaksi padatan. Struktur mikro cuplikan diteliti dengan bantuan mikroskop elektron. Dalam penelitian ini ada enammodel masukan parameter least square, yakni model NBT1, NBT2, NBT3, NBT4, NBT5 dan NBT6. Hasil analisis menunjukkan bahwa model struktur yang paling cocok adalah model NBT3, yakni suatu model struktur dengan NBT terdiri dari dua fasa, yakni fasa tetragonal, grup ruang I4/mcm, No. 140, parameter kisi a = b = 5,485(1)Å, c = 7,772(2)Å, α=β=γ= 90°, fraksi berat 93,44 % dan fasa rombohedral, grup ruang R3c, No. 161-1, parameter kisi a = b = c = 3,908(1)Å, α=β=γ= 90,08(4), fraksi berat 6,56 %. Indeks reliabilitas Rwp =15,91 dan Rp = 11,86. Regangan kisi (ηT ) dan ukuran kristalit (DR) untuk sistem kristal tetragonal, sebesar 0,015 dan 150,00 Å. Sedangkan regangan kisi (ηT) dan ukuran kristalit (DR) untuk sistem kristal rombohedral, sebesar 0,016 dan 142,857 Å. Keberadaan unsur penyusun senyawa NBT di dalam cuplikan, yakni Bi, Na, Ti dan O, dibuktikan dari kurva cacahan hamburan sinar-X karakteristik terhadap energi dispersif. Secara dominan cuplikan NBT berfasa tetragonal ( > 90 %). Terbentuknya fasa rombohedral ( < 7 %) di dalam cuplikan NBT mungkin akibat ukuran butir dan distribusi tekanan di dalam prekursor pada saat pembuatan pelet tidak merata. Sehingga difusi atom-atom Bi, Na dan Ti pada saat proses sinter tidak merata di seluruh cuplikan.
Keywords
(Na0,5Bi0,5)TiO3, Analisis kualitatif dan kuantitatif, Metode Rietveld
DOI: 10.17146/jusami.2011.13.1.5403