SINTESIS DAN KARAKTERISASI STRUKTUR KRISTAL, SIFAT TERMAL DAN KONDUKTIVITAS IONIK GELAS KOMPOSIT (AgI)0,7(NaPO3)0,3

E. Kartini(1), S. Purnama(2), A. Sugiharto(3), T. Sakuma(4), D. W. Ningsih(5), Nurainun Nurainun(6),


(1) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(2) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(3) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(4) Departemen Fisika, Universitas Ibaraki Mito, Jepang
(5) Departemen Fisika, Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi No. 1, Kampus USU, Medan
(6) Departemen Fisika, Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi No. 1, Kampus USU, Medan
Corresponding Author

Abstract


SINTESIS DAN KARAKTERISASI STRUKTUR KRISTAL, SIFAT TERMAL DAN KONDUKTIVITAS IONIK GELAS KOMPOSIT (AgI)0,7(NaPO3)0,3. Telah disintesis bahan elektrolit padat baru berbasis gelas NaPO3 dan gelas komposit (AgI)0,7(NaPO3)0,3. Berbagai karakterisasi telah dilakukan pada kedua elektrolit padat ini seperti pengukuran struktur kristal menggunakan X-ray Diffractometer, sifat termal dengan Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan pengukuran konduktivitas ionik menggunakan Impedance Spectroscopy (LCR meter). Pola difraksi sinar-x pada suhu ruang menunjukkan bahwa gelas NaPO3 terdiri dari dua puncak lebar yang menandakan gelas ini benar-benar masih amorf dan kualitasnya baik. Pada gelas komposit (AgI)0,7(NaPO3)0,3 ditunjukkan bahwa sebagian cuplikan telah terkristalisasi. Analisis struktur kristal pada suhu ruang menunjukkan bahwa presipitat tersebut berasal dari campuran fasa γ-AgI dan β-AgI, sedangkan pada suhu 250 oC telah terjadi perubahan fasa menjadi α-AgI. Hal ini didukung dengan pengamatan sifat termal bahwa telah terjadi transisi fasa pada suhu sekitar 148,43 oC dengan enthalpy sebesar 21,43 J/g. Hasil pengukuran sifat listrik pada tegangan dan frekuensi yang berbeda menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan konduktivitas ionik yang signifikan pada gelas komposit (AgI)0,7(NaPO3)0,3 yaitu α(0,1volt) = 6,918 x 10–6 S/cm, α(1 volt) = 3,09 x 10-5 S/cm, α(2 volt) = 4,36 x 10-5 S/cm, dibandingkan dengan gelas tanpa dopan NaPO3 yaitu α(0,1volt) = 1,62 x 10–8 S/cm, α(1 volt) = 2,39 x 10-7 S/cm, α(2 volt) = 2,51 x 10-7 S/cm. Kenaikan konduktivitas ini bukan disebabkan karena α-AgI sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya, melainkan karena mekanisme konduksi Ag+ and I- pada matriks gelas NaPO3.

Keywords


Gelas komposit, konduktivitas ionik, elektrolit padat, presipitat.

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2003.4.3.4870
slot gacor slot