PENGARUH LAJU PENDINGINAN TERHADAP STRUKTURMIKRO DAN DERAJAT PREFERRED ORIENTATION PADA BULK TEKSTUR YBa2Cu3O7-x
(1) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(2) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(3) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(4) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(5) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
Corresponding Author
Abstract
PENGARUH LAJU PENDINGINAN TERHADAP STRUKTURMIKRO DAN DERAJAT PREFERRED ORIENTATION PADA BULK TEKSTUR YBa2Cu3O7-x. Telah dilakukan sintesis superkonduktor YBa2Cu3O7-x dengan metode melt texture growth modifikasi. Selama proses pendinginan pada suhu di bawah suhu peritektik Tp (900 oC–1000 oC) YBCO fasa–211 bereaksi dengan cairan (3 BaCuO2+2CuO) membentuk YBCO fasa–123. Pada percobaan ini dilakukan lima variasi laju pendinginan, yaitu 5 oC/jam, 8 oC/jam, 10 oC/jam, 12 oC/jam dan 15 oC/jam. Data SEM menunjukkan telah terjadi keteraturan butir-butir kristal pada arah tertentu. Analisis data difraksi neutron menunjukkan bahwa semakin lambat laju pendinginan, intensitas puncak (00l) meningkat dan intensitas puncak (hk0) menurun. Perbandingan intensitas puncak (005) I005 dengan puncak (110) I110 yang dihubungkan dengan koefisien March G bersesuaian dengan fungsi preferred orientation dari March–Dollase dengan persamaan empiris: I005 / I110 = 0,3501 . G (-4,0914). Laju pendinginan 15 oC/jam, 12 oC/jam, 10 oC/jam, 8 oC/jam, dan 5 oC/jam berturut-turut memiliki koefisien March sebesar 0,88; 0,84; 0,81; 0,78; dan 0,75. Disimpulkan bahwa laju pedinginan sangat mempengaruhi derajat preferred orientation pada bulk tekstur YBa2Cu3O7-x. Semakin lambat laju pendinginan, derajat preferred orietation semakin kecil atau keteraturan butir-butir kristalnya semakin baik.
Keywords
Superkonduktor, laju pendinginan, koefisienMarch, preferred orientation
DOI: 10.17146/jsmi.2006.7.3.4840