STUDI PERLAKUANALKALI DAN TEBALCORE TERHADAPSIFAT BENDING KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT SAWIT DENGAN CORE KAYU SAWIT

Jamasri Jamasri(1), Kuncoro Diharjo(2), Gunesti Wahyu Handiko(3),


(1) Jurusan Teknik Mesin FT - UGM Jl. Grafika No 2, Yogyakarta 55281
(2) Jurusan Teknik Mesin FT, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta 57126
(3) Manager Manufaktur dan Komersial Produk PT. INKA Jl Yos Sudarso No. 71 Madiun 63122
Corresponding Author

Abstract


STUDI PERLAKUANALKALI DAN TEBALCORE TERHADAPSIFAT BENDING KOMPOSIT SANDWICH BERPENGUAT SERAT SAWIT DENGAN CORE KAYU SAWIT. Kebijakan pemerintah tentang perluasan lahan sawit mendorong para peneliti untuk saling mengembangkan penggunaan berbagai produk sawit. Saat ini, pemerintah akan melakukan peremajaan tanaman sawit seluas 500.000 Ha. Kajian riset yang memanfaatkan aneka produk sawit dipandang penting untuk segera dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh perlakuan alkali dan tebal core terhadap sifat bending komposit sandwich berpenguat serat sawit dengan core kayu sawit. Bahan penelitian adalah limbah serat sawit, kayu sawit, dan unsaturated polyester resin (UPRs). Serat sawit yang digunakan sebagai penguat, dicuci dengan air dan dilanjutkan dengan pengeringan. Sebagian dikenai perlakuan alkali (5% NaOH) selama 2 jam. Kayu sawit yang digunakan dipotong pada arah melintang dengan variasi ketebalan 10 mm, 15 mm, 20 mm, dan 25 mm. Pembuatan komposit dilakukan dengan metode cetak tekan. Pengujian bending komposit skin (serat sawit-poliester) dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM D-790 pada fraksi massa serat antara 10% sampai dengan 50%, sedangkan pengujian bending komposit sandwichnya dilakukan dengan mengacu pada standar ASTM C-393. Komposit skin dan sandwich yang diperkuat serat perlakuan alkali (5% NaOH) memiliki kekuatan yang lebih tinggi. Kekuatan bending komposit skin yang diperkuat serat tanpa perlakuan pada Wf = 18,2% dan Wf = 29,5% adalah 21,67 Mpa dan 24,02 Mpa. Selanjutnya, kekuatan bending komposit skin yang diperkuat serat perlakuan alkali pada Wf = 17.6% dan Wf = 34,9% adalah 26,93 Mpa dan 36,04 Mpa. Kemampuan menahan momen komposit sandwich meningkat seiring dengan peningkatan ketebalan core. Namun, penebalan core akan menurunkan kekuatan bending komposit sandwich. Kekuatan bending komposit sandwich yang diperkuat serat tanpa perlakuan dengan core 10 mm dan 25 mm adalah 20,05 Mpa dan 14,23 Mpa, sedangkan kekuatan bending komposit sandwich yang diperkuat serat perlakuan alkali pada ketebalan core 10 mm dan 25 mm adalah 22,33 Mpa dan 16,31 Mpa. Mekanisme kegagalan diindikasikan oleh lemahnya komposit skin yang tidak mampu menahan beban bending.

Keywords


Kekuatan bending, serat sawit, kayu sawit, unsaturated polyester

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jusami.2006.8.1.4825
slot gacor slot