SIFAT KOMPOSIT EPOKSI BERPENGUAT SERAT BAMBU PADA AKIBAT PENYERAPAN AIR

Gunawan Refiadi(1), Yusi Siti Syamsiar(2), Hermawan Judawisastra(3),


(1) Program Studi Pendidikan Teknik Mesin STKIP Sebelas April
(2) 
(3) 
Corresponding Author

Abstract


Serat bambu memiliki potensi sebagai serat penguat pengganti serat gelas dalam pembuatan komposit polimer, karena sifatnya yang terbaharui dan ramah lingkungan. Namun, karena serat bambu memiliki sifat higroskopis, maka sifat tarik komposit yang dihasilkan dapat menurun akibat dari memburuknya ikatan antarmuka serat dan matriks. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji degradasi sifat tarik biokomposit epoksi berpenguat serat bambu petung akibat penyerapan air. Biokomposit epoksi berpenguat serat bambu petung dibuat dengan metode tekan panas dengan variasi serat tanpa alkalisasi (0% NaOH) dan dengan alkalisasi (5% NaOH). Pengujian biokomposit, dilakukan dengan cara uji air mendidih, uji tarik dan SEM. Kadar penyerapan air biokomposit tanpa alkalisasi lebih tinggi dibandingkan dengan biokomposit yang telah mengalami alkalisasi (5% NaOH). Penyerapan air mengakibatkan degradasi pada biokomposit dan menurunkan kekuatan tarik biokomposit hingga 23%. Perlakuan alkali 5% NaOH, dapat meminimalisir persentase penurunan kekuatan biokomposit, dengan persentase penurunan kekuatan tarik sebesar 17%. Hasil pemeriksaan pada permukaan patahan menunjang hasil pengujian tarik. Penurunan kekuatan tarik disebabkan oleh sifat dan penurunan kekuatan antar serat dan matriks

Keywords


biokomposit;epoksibiokomposit, epoksi, serat bambu petung,kekuatan tarik biokomposit, epoksi, serat bambu petung,kekuatan tarik ; serat bambu petung;kekuatan tarik

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2018.19.3.4289