PENENTUAN KOAGULAN UNTUK MENGOLAH AIR LINDI BANTAR GEBANG MENGGUNAKAN KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE, TAWAS DAN POLYDIALLYL DIMETHYLAMMONIUM CHLORIDE
(1) Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL - Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat
(2) Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL - Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat
(3) Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL - Universitas Trisakti Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat
Corresponding Author
Abstract
PENENTUAN KOAGULAN UNTUK MENGOLAH AIR LINDI BANTAR GEBANG MENGGUNAKAN KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE, TAWAS DAN POLYDIALLYL DIMETHYLAMMONIUM CHLORIDE. Telah dilakukan penentuan dosis optimumpada ketiga jenis koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC), tawas dan Polydiallyl Dimethyl Ammonium Chloride (POLYDADMAC) pada air lindi yang berasal dari inlet Instalasi Pengolahan Air Sampah (IPAS) III Bantar Gebang Bekasi.Tujuan penelitian untuk menentukan jenis koagulan, dosis dan pH optimum untukmengolah air lindi sertamengetahui sifat atau karakteristik dari lumpur hasil koagulasi. Air lindi dikoagulasi dan diflokulasi menggunakan jartest pada pH 7 pada berbagai variasi dosis koagulan. Dosis PAC divariasi antara 150 mg/L sampai dengan 1200 mg/L, dosis tawas antara 200 mg/L sampai dengan 1400 mg/l dan dosis POLYDADMAC antara 25 mg/L sampai dengan 225 mg/L gunamendapatkan dosis koagulan optimum. Dosis optimum koagulan ini selanjutnya digunakan untukmenentukan pH optimum dengan cara memvariasikan pH koagulasi pada pH 6; 6,5; 7; 7,5 dan 8. Parameter yang diukur adalah Chemical Oxygen Demand (COD), TSS, ammonia, nitrat, dan kekeruhan serta penentuan karakteristik lumpur berupa nilai sludge volume index (SVI). Penyisihan COD optimum diperoleh pada dosis 800 mg/L untuk PAC dan 1200 mg/L untuk Tawas,dan 125mg/Luntuk POLYDADMAC. Penyisihan ammonia dan nitrat dari proses koagulasi dan flokulasi terbukti tidak efektif, penurunan kekeruhan mencapai 66,6% - 71,2% dan TSS 42,4% - 52%. Penyisihan terbesar hanya pada TSS dan kekeruhan dan tidak banyak berpengaruh pada penyisihan ammonia dan nitrat. Lumpur hasil koagulasi penggunaan ketiga koagulan tersebut menunjukkan bahwa lumpur hasil koagulasi dengan PAC menghasilkan lumpur yang lebih kompak dan padat dibanding dengan tawas dan POLYDADMAC. Lumpur yang dihasilkan menggunakan koagulan POLYDADMAC lebih banyak menyerap air dibanding tawas dan PAC. Lama waktu yang diperlukan untuk pengeringan lumpur sampai mencapai berat stabil adalah 12 hari dengan suhu ruang 26,7 °C hingga 28,7 °C dengan kelembaban 48 hingga 61%.
Keywords
Leachate, Koagulasi, PAC, Tawas, POLYDADMAC
DOI: 10.17146/jsmi.2015.17.1.4200