PENANDAAN DNA DENGAN 32P UNTUK DETEKSI RESISTENSI Mycobacterium tuberculosis TERHADAP ISONIAZID
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jfn.2009.3.1.311
Sari
Telah dilakukan penandaan DNA dengan 32P untuk deteksi resistensi M.tuberculosis terhadap isoniazid dengan teknik biologi molekuler berbasis nuklir. Tuberkulosis (TB) menempati urutan pertama penyebab kematian akibat penyakit infeksi di Indonesia. Salah satu penyebab sulitnya pengendalian TB adalah merebaknya M.tuberculosis
yang resisten terhadap isoniazid. Dalam penelitian ini resistensi isoniazid dideteksi dengan menganalisis gen inhA yang merupakan salah satu penyandi resistensi isoniazid. Analisis dilakukan dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) untuk mengamplifikasi deoxyribonucleic acid (DNA) dari gen inhA sekaligus dilabel dengan alfa 32P deoxy cytosin triphosphat ([α-32P]dCTP). DNA hasil amplifikasi dianalisis dengan teknik single strand conformation polymerism (SSCP) yang didasarkan pada perubahan mobilitas pita DNA dalam gel poliakrilamid setelah divisualisasi dengan autoradiografi. Hasil analisis terhadap 100 sampel yang diuji, diketahui bahwa 13,0% sampel diduga resisten terhadap isoniazid. Teknik biologi
molekuler dapat digunakan untuk mendeteksi resistensi secara lebih cepat dan sensitif, serta dapat digunakan sebagai data pendukung pengobatan pasien TB. Perubahan mobilitas pita DNA gen inhA dapat digunakan untuk analisis resistensi M.tuberculosis terhadap isoniazid.
yang resisten terhadap isoniazid. Dalam penelitian ini resistensi isoniazid dideteksi dengan menganalisis gen inhA yang merupakan salah satu penyandi resistensi isoniazid. Analisis dilakukan dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) untuk mengamplifikasi deoxyribonucleic acid (DNA) dari gen inhA sekaligus dilabel dengan alfa 32P deoxy cytosin triphosphat ([α-32P]dCTP). DNA hasil amplifikasi dianalisis dengan teknik single strand conformation polymerism (SSCP) yang didasarkan pada perubahan mobilitas pita DNA dalam gel poliakrilamid setelah divisualisasi dengan autoradiografi. Hasil analisis terhadap 100 sampel yang diuji, diketahui bahwa 13,0% sampel diduga resisten terhadap isoniazid. Teknik biologi
molekuler dapat digunakan untuk mendeteksi resistensi secara lebih cepat dan sensitif, serta dapat digunakan sebagai data pendukung pengobatan pasien TB. Perubahan mobilitas pita DNA gen inhA dapat digunakan untuk analisis resistensi M.tuberculosis terhadap isoniazid.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.