PERAN KEAHLIAN TEKNOLOGI PROSES DAN SINTESIS BAHAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRI NUKLIR DI INDONESIA

. Kusnanto

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jfn.2009.3.1.289

Sari


Energi telah menjadi basic need, yang setara dengan kebutuhan pangan. Dengan pandangan jauh ke depan, kini sudah tiba saatnya untuk mengupayakan pengurangan ketergantungan pada sumber energi primer fosil dan dengan serius mengembangkan sumber energi primer baru yaitu energi nuklir, sinergi dengan pengembangan energi baru dan terbarukan yang lain. Pengembangan reaktor maju menjadi mutlak diperlukan bila energi nuklir akan tetap digunakan sebagai andalan teknologi pemenuhan energi. Peluang untuk mengembangkan industri proses bahan semakin terbuka di Indonesia. Kekayaan alam, mineral dan energi merupakan modal besar bila ditopang dengan kemampuan penguasaan teknologi dan kebijakan pemerintah yang berpihak pada kemampuan dan kemandirian bangsa. Bila hydrogen diproduksi menggunakan reaktor maju dapat diproduksi secara komersial, dapat dipastikan kebutuhan zircon oxide, yang merupakan produk antara industri zirconium logam, akan sangat tajam meningkat kebutuhannya, yaitu untuk fuel cell. Fuel cell jenis SOFC diyakini paling efisien untuk digunakan sebagai alat konversi energi yang menggunakan bahan bakar hydrogen. Agar kemandirian bangsa ini dapat terwujud, dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian teknologi proses. Keahlian tidak dapat diperoleh hanya melalui pendidikan formal di perguruan tinggi. Keahlian diperoleh melalui 3 tahapan yaitu: a) Pendidikan; b) Pelatihan c) Pengalaman kerja. Pelatihan dan pengalaman kerja memiliki kontribusi besar terhadap keahlian seseorang. Oleh karena itu sertifikasi keahlian/profesi yang terdiri atas aspek pelatihan atau pengalaman kerja menjadi hal-hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan di atas.

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


https://makassar.basarnas.go.id/