HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI KULIT KERANG

Saryati Saryati(1), Sulistioso Giat S.(2), Ari Handayani(3), Supardi Supardi(4), Puji Untoro(5), Bambang Sugeng(6),


(1) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
(2) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
(3) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
(4) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
(5) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
(6) Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang Selatan
Corresponding Author

Abstract


HIDROKSIAPATIT BERPORI DARI KULIT KERANG. Hidroksiapatit (HAp) Ca10(PO4)6(OH)2 merupakan material keramik bioaktif dengan bioafinitas yang tinggi dan bersifat biokompatibel terhadap tubuh manusia. Hidroksiapatit berpori saat ini sudahmenjadi kebutuhan yangmendasar bagi rekonstruksi tulang yang patah atau retak. Sementara banyak limbah kulit kerang yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan HAp untuk diproses lebih lanjut menjadi HAp berpori. HAp berpori dibuat melalui pembuatan komposit HAp-porogen. Telah dilakukan pembuatan hidroksiapatit dari kulit kerang dengan jalan reaksi pengendapan. Kulit kerang diubah menjadi CaO kemudian direaksikan dengan diamoniumfosfat dan endapannya dikalsinasi sehingga terbentuk HAp dimana kitosan digunakan sebagai porogen. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi dengan X-Ray Diffractometer (XRD) dan Scanning ElectronMicroscope (SEM). Dari Data XRD terlihat bahwa kemurnian fasa HAp dipengaruhi oleh suhu kalsinasi. Diperoleh untuk HAp murni, suhu kalsinasi tidak lebih dari 700 oC. Morfologi permukaan serbuk HAp dan HAp berporogen, tidak terlihat perbedaan yang berarti, tersusun oleh bentuk granular (aglomerasi) dari partikel dengan ukuran berkisar 0,1 μm hingga 1 μm dan membentuk pori-pori dengan ukuran berkisar pada 0,1 μm hingga 1,0 μm. Sementara dalam bentuk pelet, permukaan HAp berporogen terlihat mempunyai pori-pori yang lebih besar dan lebih banyak dari HAp yang tidak berporogen.

Keywords


Hidroksiapatit, Kitosan, Kulit kerang

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2012.13.4.4753