PENGARUH KONDISI REAKSI TERHADAP KARAKTERISTIK KETAHANAN KARET ALAM EPOKSI DALAM N-PENTANA

Norma Arisanti Kinasih(1), M. Irfan Fathurrohman(2),


(1) Pusat Penelitian Karet Jl. Salak No. 1 Bogor, 16151
(2) Pusat Penelitian Karet Jl. Salak No. 1 Bogor, 16151
Corresponding Author

Abstract


PENGARUH KONDISI REAKSI TERHADAP KARAKTERISTIK KETAHANAN KARET ALAM EPOKSI DALAM N-PENTANA. Salah satu kelemahan Karet Alam (KA) adalah tidak tahan terhadap oli dan pelarut-pelarut non polar. Metode untuk meningkatkan ketahanan terhadap oli dan pelarut non polar adalah melalui epoksidasi karet alam, untuk menghasilkan Karet Alam Epoksi (KAE). KAE dibuat dengan mereaksikan ikatan rangkap karbon-karbon dengan asam performat secara insitu untuk menghasilkan grup epoksi. Tujuan dari studi ini adalah menginvestigasi pengaruh suhu reaksi dan konsentrasi pereaksi terhadap karakteristik KAE. KAE dibuat melalui reaksi dalam fasa lateks (lateks protein rendah-LPR) dengan asam format (90 %v/v) dan hidrogen peroksida (50 %v/v). Rasio mol antara unit isopren dengan asam format dan hidrogen peroksida yang digunakan adalah 1: 0,3: 0,5-1. Reaksi berlangsung pada variasi suhu (60 °C, 65 oCdan 70 °C) selama 1-6 jam. Hasil analisis Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR) menunjukkan bahwa peningkatan grup epoksi terjadi seiring peningkatan mol hidrogen peroksida, suhu dan waktu reaksi. Ketahanan KAE terhadap npentana meningkat seiring dengan peningkatan kandungan grup epoksinya.

Keywords


Karet alam epoksi, Epoksidasi, Grup epoksi, Ketahanan n-pentana

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2016.17.3.4190