FUEL BURN-UP DISTRIBUTION AND TRANSURANIC NUCLIDE CONTENTS PRODUCED AT THE FIRST CYCLE OPERATION OF AP1000

Jati Susilo, Jupiter Sitorus Pane

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/tdm.2016.18.2.2665

Abstract


ABSTRACT

FUEL BURN-UP DISTRIBUTION AND TRANSURANIC NUCLIDE CONTENTS PRODUCED AT THE FIRST CYCLE OPERATION OF AP1000. AP1000 reactor core was designed with nominal power of 1154 MWe (3415 MWth), operated within life time of 60 years and cycle length of 18 months. For the first cycle, the AP1000 core uses three kinds of UO2 enrichment, they are 2.35 w/o, 3.40 w/o and 4.45 w/o. Absorber materials such as ZrB2, Pyrex and Boron solution are used to compensate the excess reactivity at the beginning of cycle. In the core, U-235 fuels are burned by fission reaction and  produce energy, fission products and new neutron. Because of the U-238 neutron absoption reaction, the high level radioactive waste of heavy nuclide transuranic such as Pu, Am, Cm and Np are also generated. They have a very long half life. The purpose of this study is to evaluate the result of fuel burn-up distribution and heavy nuclide transuranic contents produced by AP1000 at the end of first cycle operation (EOFC). Calculation of ¼ part of the AP1000 core in the 2 dimensional model has been done using SRAC2006 code with the module of COREBN/HIST. The input data called the table of macroscopic crossection, is calculated using module of PIJ. The result shows that the maximum fuel assembly (FA) burn-up is 27.04 GWD/MTU, that is still lower than allowed maximum burn-up of 62 GWD/MTU.  Fuel loading position at the center/middle of the core will produce bigger burn-up and transuranic nuclide than one at the edges the of the core. The use of IFBA fuel just give a small effect to lessen the fuel burn-up and transuranic nuclide production.

Keywords: Fuel Burn-Up, Transuranic, AP1000, EOC, SRAC2006

 

ABSTRAK

DISTRIBUSI BURN-UP DAN KANDUNGAN NUKLIDA TRANSURANIUM YANG DIHASILKAN BAHAN BAKAR PADA SIKLUS OPERASI PERTAMA TERAS AP1000. Reaktor AP1000 didesain dengan daya nominal 1154 MWe (3415 MWth), mampu beroperasi selama umur reaktor sekitar 60 tahun dan memiliki panjang tiap siklus sekitar 18 bulan. Pada siklus operasi pertama, teras AP1000 menggunakan tiga jenis pengkayaan bahan bakar UO2 yaitu 2,35 w/o, 3,40 w/o dan 4,450 w/o. Penyerap neutron ZrB2, Pyrex dan larutan Boron digunakan sebagai kompensasi reaktivitas lebih pada awal siklus. Di dalam teras reaktor, bahan bakar U-235 mengalami pembakaran melalui reaksi fisi yang akan menghasilkan energi, produk fisi dan neutron baru. Karena adanya reaksi serapan neutron oleh U-238 maka reaktor juga menghasilkan limbah radioaktif tingkat tinggi berupa nuklida transuranium yang mempunyai waktu paruh sangat panjang seperti Np, Pu, Am, dan Cm. Dalam penelitian ini dilakukan analisis hasil perhitungan distribusi burn-up bahan bakar dan kandungan nuklida transuranium yang dihasilkan oleh teras AP1000 saat akhir siklus operasi pertama. Perhitungan model geometri 2 dimensi teras AP1000 bentuk ¼ bagian dilakukan dengan paket program SRAC2006 modul COREBN/HIST. Sedangkan input data berupa tabel tampang lintang makroskopik diperoleh dari perhitungan dengan modul PIJ. Hasil prhitungan menunjukkan bahwa burn-up perangkat bahan bakar (Fuel Assembly, FA) tertinggi  adalah sebesar 27,04 GWD/MTU dan ini masih jauh lebih rendah dari batas maksimum burn-up yang diijinkan yaitu 62 GWd/MTU. Posisi pemuatan perangkat bahan bakar di bagian tengah teras akan menghasilkan burn-up dan nuklida transuranium yang lebih besar dibandingkan dengan ditepi teras. Penggunaan bahan bakar Integrated Fuel Burnable Absorber hanya sedikit berpengaruh terhadap penurunan burn-up dan nuklida transuranium yang dihasilkan.

Kata kunci: Fuel burn-up, kandungan nuklida transuranium, AP1000, siklus operasi pertama, SRAC2006

 


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


PTKRN Digital Library Mendeley
slot gacor slot