PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI DAN KONTAMINASI DI DALAM HOTCELL 101 INSTALASI RADIOMETALURGI

Suliyanto Suliyanto, Muradi Muradi, Endang Sukesi Ismojowati

Sari


PEMANTAUAN PAPARAN RADIASI DAN KONTAMINASI DI DALAM HOTCELL 101 INSTALASI RADIOMETALURGI. Telah dilakukan pemantauan paparan radiasi dan kontaminasi didalam hotcell 101 Instalasi Radiometalurgi (IRM). Semua hotcell yang ada di IRM  telah dioperasikan lebih dari 20 tahun, sehingga memungkinkan beberapa kerusakan peralatan di dalamnya termasuk hotcell 101. Pada saat ini di dalam hotcell 101 terdapat kerusakan manipulator, namun demikian sebelum pekerja melakukan perbaikan maupun modifikasi peralatan perlu terlebih dahulu diketahui tingkat radiasi dan kontaminasinya.  Tujuan dilakukan pemantauan paparan radiasi dan kontaminasi didalam hotcell 101, agar dapat didekontaminasi menjadi serendah mungkin sebelum pekerja intervensi kedalamnya. Metoda yang digunakan adalah membandingkan hasil pemantauan tingkat radiasi dan kontaminasi dengan batas yang diizinkan. Alat dan bahan yang digunakan untuk pemantauan antara lain: kertas filter pencuplik, surveymeter Teledetektor merek Ludlum, air sampler merek Staplex dan alat cacah cuplikan (α β sample counter merek Ludlum model 3030). Dari hasil pemantauan, diketahui bahwa laju paparan radiasi g hotcell 101 pada posisi 2  sebesar 22 µSv/jam, dan posisi 3 sebesar 25 µSv/jam. Radioaktivitas udara hotcell 101 berada dibawah batas yang diizinkan (< 20 Bq/m3 untuk radiasi α) dan (< 200 Bq/m3 untuk radiasi β). Hasil pantau tersebut dirasakan belum memadai, karena hanya dilakukan di pintu masuk hotcell 101. Radioaktivitas α di permukaan hotcell 101, dibawah batas yang diizinkan untuk kontaminasi rendah (< 0,37 Bq/cm2). SEdangkan radioaktivitas β di permukaan hotcell 101, diketahui melebihi batas yang diizinkan baik untuk posisi 1 sebesar 9,261 Bq/cm2, posisi 2 sebesar 40,999 Bq/cm2, posisi 3 sebesar 53,820 Bq/cm2, maupun posisi 4 sebesar 9,580 Bq/cm2. Radioaktivitas β di permukaan  untuk kategori kontaminasi rendah adalah 3,7 Bq/cm2. Dapat disimpulkan bahwa hotcell 101 perlu didekontaminasi dari luar menggunakan manipulator.  Apabila setelah didekontaminasi beberapa kali tetap melampaui NBD, maka perlu pembatasan waktu kerja untuk perbaikan alat di dalam hotcell 101 tersebut. Dekontaminasi perlu dilakukan agar bahaya kontaminasi dapat diminimalisir, hal ini sesuai dengan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable).

Kata kunci : hotcell, radiasi, kontaminasi, permukaan, udara.

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.