DEVITRIFIKASI GELAS LIMBAH DAN KOROSI CANISTER DALAM STORAGE DAN DISPOSAL LIMBAH RADIOAKTIF

Aisyah Aisyah

Sari


DEVITRIFIKASI  GELAS LIMBAH DAN KOROSI  CANISTER DALAM STORAGE DAN DISPOSAL LIMBAH RADIOAKTIF. Limbah cair tingkat tinggi mengandung banyak hasil belah dansedikit aktinida ditimbulkan dari proses olah ulang bahan bakar bekas. Limbah ini divitrifikasidengan gelas borosilikat menjadi gelas limbah dan dimasukan kedalam canister pada suhu 1150 0C. Selanjutnya canister disimpan sementara dalam storage dan akhirnya dapat dilakukan disposalpada formasi geologi. Devitrifikasi dan korosi canister gelas limbah dapat terjadi dalam storage karena adanya panas peluruhan dari hasil belah serta panas dari penuangan gelas limbah kedalam canister yang tidak dapat diakomodir oleh sistem pendingin. Sedangkan dalam disposaladanya kontak antara canister dengan media air akan memperbesar laju pelindihan gelas limbahdan laju korosi canister. Penelitian terjadinya devitrifikasi dilakukan terhadap gelas limbah dengan C) selama 1∼30jam. Sedangkan penelitian korosi canister dilakukan terhadap baja tahan karat AISI 304, 304L dan321 yang dipanaskan pada suhu 700 dan 1100 kandungan limbah 20 dan 30 %berat yang dipanaskan pada suhu (650 ∼ 1100 0C selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkanbahwa gelas limbah dengan kandungan limbah 30 %berat lebih mudah terdevitrifikasi dari padagelas limbah dengan kandungan limbah 20 %berat. Laju pelindihan gelas limbah yangterdevitrifikasi meningkat dan jauh lebih besar dari laju pelindihan gelas limbah standar. Laju korosibahan AISI 304, 304L dan 321 yang dipanaskan pada suhu 700 0C lebih besar daripada yangdipanaskan pada suhu 1100 0C. Besarnya laju korosi sesuai dengan urutan AISI 304 > AISI 304L >AISI 321 baik dalam medium air laut maupun larutan bentonit. Kata kunci: Limbah cair tingkat tinggi, gelas limbah, devitrifikasi, canister, korosi ABSTRACTWASTE GLASS DEVITRIFICATION AND CANISTERS CORROSION IN RADIOACTIVE WASTE STORAGE AND IN DISPOSAL. High level liquid waste arising from the reprocessing ofspent fuel contains of many fission products and a few actinides. This waste is vitrified withborosilicate glass to become waste-glass form which is poured into canisters at a temperature of1150 0C. The canisters are temporarily stored in storage and finally disposed in geologicalformations. Devitrification of waste glass and canister corrosion possibly occurs in the storage dueto either decay heat from the fission products or the heat of waste glass melt that can not beaccommodated by the process cooling system during pouring of the melt into glass canisters. Whilethe possibility of contact between the canister with water intruding into the disposal might increasethe rate of canister corrosion and leaching rate of the waste glass. A simulation on devitrification ofwaste glass containing waste of 20 % and 30 % by weight which was heated at the range of (600∼1100 C) for 1∼30 hours. While the canister corrossion study was performed by heatingstainless steel samples of AISI 304 , 304L and 321 are heated at a temperature of 700 and 1100 0Cfor 2 hours. The results showed that the waste glass containing waste of 30 % was easier todevitrify than the waste glass containing 20 % by weight. The leaching rate of the devitrified wasteglass was higher significantly than the leaching rate of a standard waste glass. The corrosion rateof materials AISI 304, 304L and 321 which were heated at a temperature of 700 C was greaterthan that of materials heated at 1100 0C. The magnitude of the corrosion rate was in the order ofAISI 304 > AISI 304L > AISI 321, eiter in the medium of sea water or in bentonite solution. Keywords: high level liquid waste, waste glass, devitrification, canister, corrosion

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.
slot gacor slot