KOMBINASI BIOSORBEN SARGASSUM DAN ARANG SEKAM PADI UNTUK LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK: EFISIENSI PENGGUNAAN AIR PADA INDUSTRI BATIK DENGAN STRATEGI REGENERASI AIR LIMBAH
Sari
KOMBINASI BIOSORBEN SARGASSUM DAN ARANG SEKAM PADI UNTUK LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK: EFISIENSI PENGGUNAAN AIR PADA INDUSTRI BATIK DENGAN STRATEGI REGENERASI AIR LIMBAH. Pengadaan air bersih yang semakin susah memaksa industri batik untuk melakukan efisiensi sebanyak mungkin terhadap penggunaan air bersih. Pada beberapa penelitian telah dilaporkan terjadi inefisiensi penggunaan air pada proses pewarnaan batik dan dapat menghabiskan rata-rata 70 liter air untuk 10 meter kain. Tidak hanya masalah efisiensi penggunaan air, proses pewarnaan batik juga menghasilkan limbah cair yang dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan uji penanganan limbah cair industri batik menggunakan biosorben Sargassum dan arang sekam padi. Parameter yang dianalisis adalah nilai intensitas warna, COD dan cemaran logam (Pb dan Cu). Sampel limbah diambil dari 3 industri batik yang berbeda (batik A dari Solo, batik B dari Sragen dan batik C dari Sukoharjo). Hasil analisis warna menunjukan bahwa kombinasi biosorben Sargassum dan arang sekam padi tidak dapat menurunkan intensitas warna limbah. Hasil analisis COD menunjukan penurunan yang tinggi pada sampel limbah batik C dengan penurunan sebesar 88,1% sedangkan nilai penurunan COD sampel limbah batik A dan B berturut-turut adalah 0,306%, 1,468%. Cemaran logam dalam limbah dapat diturunkan dengan perlakuan kombinasi biosorben Sargassum dan arang sekam padi dengan nilai penurunan sebesar 65,12% (batik B) dan 73,68% (batik C) untuk parameter Pb sedangkan parameter Cu sebesar 98,46% (batik B). Kata kunci: Sargassum, Arang sekam padi, COD, Pb, Cu. ABSTRACK BIOSORBEN COMBINATION OF SARGASSUM AND RICE HUSK CHARCOAL FOR LIQUID WASTE BATIK INDUSTRIES: WATER USE EFFICIENCY IN INDUSTRY WITH WASTE WATER REGENERATION STRATEGY. Supply of clean water is increasingly difficult, in fact batik industry due improve efficiency as much as possible of water using for dyeing. In some studies have reported inefficient use of water in the dyeing process of batik and can spend an average of 70 liters water for 10 meters fabric. Not just a matter water efficient problems, batik dyeing process also produces waste that can damage the environment. Therefore, this study tested the batik industry wastewater treatment using biosorben Sargassum and rice husk. The parameters analyzed were color intensity values, COD and metal contamination (Pb and Cu). Waste samples taken from three different batik industry (batik A from Solo, B from Sragen and C from Sukoharjo). Color analysis results showed that the combination biosorben Sargassum and rice husk charcoal can not reduce color intensity waste. COD analysis results showed a high decrease in the waste samples C batik with a decrease of 88.1% while the value of COD reduction in waste samples batik A and B respectively 0.306%, 1.468%. Metal contamination in the waste can be reduced by treatment with a combination of biosorben Sargassum and rice husk charcoal with a value of decrease; 65.12% ( batik B) and 73.68% (batik C) for Pb parameter, while the parameter of Cu decrease until 98.46% (batik B ). Keywords: Sargassum, Rice Husk, COD, Pb, Cu
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.