Kajian Sistem Pemurnian Helium Reaktor HTGR Berdaya Kecil
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jpen.2016.18.2.3230
Sari
Sistem pemurnian helium (SPH) adalah salah satu sistem keselamatan pada reaktor HTGR. SPH berfungsi membersihkan pengotor yang ada pada pendingin primer, sehingga dampak terhadap struktur, sistem dan komponen (SSK) reaktor minimal. Ada dua jenis pengotor pada pendingin yaitu berbentuk partikulat (debu karbon, produk fisi (Kr, Xe, Cs,dll.)) dan gas (O 2, N2, H2O, CH4, CO, CO2, dan H2). Setiap reaktor mempunyai batasan pengotor yang berbeda selama operasi normal tergantung pada daya reaktor, sistem konversi energi dan jenis bahan bakar yang digunakan. Makalah ini membahas SPH pada HTR-10, HTTR dan desain konseptual RDE. Tujuan kajian adalah mengetahui desain SPH yang optimum dan dapat digunakan sebagai masukan desain SPH RDE. Metodologi yang digunakan adalah kajian literatur berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR serta evaluasi desain konseptual RDE. Parameter kajian ditekankan pada batasan pengotor yang dipersyaratkan pada operasi normal, komponen utama alat pemurnian, laju alir masa dan proses regenerasi. Komponen utama peralatan pemurnian yang digunakan pada SPH HTR-10, HTTR dan RDE adalah sama yaitu filter, kolom
CuO, water cooler, kolom molecular sieve dan karbon aktif kondisi kriogenik. Berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR, desain SPH yang digunakan cukup handal dalam menjaga kemurnian pendingin primer, meskipun batasan pengotor yang ditetapkan berbeda. SPH pada HTTR Jepang memiliki penetapan batas yang lebih ketat yaitu tidak boleh ada pengotor N2, CH4 dan O2 pada operasi normal, serta menggunakan precharcoal trap untuk mengadsorpsi debu halus dibawah 0,1 mikron. Kedua parameter ini dapat diadopsi pada desain
SPH RDE agar dampak pengotor terhadap SSK minimal.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.