PENGARUH TINGGI CEROBONG TERHADAP DOSIS AWAN GAMMA DARI PELEPASAN RUTIN RADIONUKLIDA PLTN
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jpen.2001.3.2.2026
Sari
ABSTRAK
PENGARUH TINGGI CEROBONG TERHADAP DOSIS AWAN GAMMA DARI PELEPASAN RUTIN RADIONUKLIDA PLTN. Tinggi cerobong mempunyai peran penting daiam menentukan pola penyebaran radionuklida di udara pada pelepasan rutin. Optimasi tinggi cerobong suatu fasilitas nuklir dapat dilakukan dengan simulasi perhitungan dosis awan gamma dari berbagai ketinggian titik pelepasan. Data meteorologi yang digunakan sebagai masukan berupa data dari calon tapak PLTN di Ujung Lemahabang. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan paket program komputer PC CREAM, dengan Modul PLUME. Untuk perhitungan awan gamma digunakan model yang umum dipakai, yaitu model finite cloud. Semakin tinggi titik pelepasan (tinggi cerobong) maka semakiri kecil konsentrasi radionuklida di tingkat permukaan, demikian juga tingkat dosis awan gammanya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dosis awan gamma maksimum dari pelepasan radionuklida untuk PLTN tunggal PWR 900MWe untuk tinggi cerobong 20 m, 60 m dan 100 m berturut-turut adalah 2,2.10-4; 8.9.10-8 dan 5,4.10-8 mSv/tahun. Dosis ini masih jauh di bawah batas ambang, yaitu 5 mSv./tahun.
ABSTRACT
INFLUENCE OF HEIGHT OF STACK TO THE GAMMA CLOUD DOSE AT NPP ROUTINE RELEASE. Height of stack will contribute to determine pattern of radionuclides dispersion in atmosphere at routine release. Optimization of high level of stack of nuclear facility can be determined by simulation of gamma cloud dose at several high level of release point. Meteorological data input are used Ujung Lemahabang site data. Calculation is performed by PC CREAM with PLUME Module. Gamma cloud calculation is used finite cloud model that is general model. The higher of release point will induce less activity as well as gamma cloud dose at near ground level. The calculation results show that maximum gamma cloud dose of radionuclides released by NPP of 900 MWe PWR type for height of stack 20, 60, and 100 meter are 2,2.10-4; 8.9.10-8 dan 5,4.10-8 mSv/year respectively. The doses are still under limited dose of 5 mSv./year.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.