STUDI UNJUK KERJA PWR DI NEGARA PENYEDIA TEKNOLOGI : KASUS KOREA SELATAN DAN JEPANG
DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jpen.2007.9.2.1962
Sari
ABSTRAK
STUDI UNJUK KERJA PWR DI NEGARA PENYEDIA TEKNOLOGI: KASUS KOREA SELATAN DAN JEPANG. Pertumbuhan ekonomi nasional perlu dukungan infrastruktur listrik yang cukup. Berbagai altematif sumber energi dicari untuk menjaga kesinambungan pasokan listrik ini, sekaligus keberlangsungan pembangunan ekonomi. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menjadi altematif pembangkit listrik sebagai solusi bauran energi optimum di Indonesia dan direncanakan untuk beroperasi tahun 2016. Berbagai studi telah dilakukan untuk mempersiapkan pembangunannya. Studi ini memfokuskan pada unjuk kerja PLTN tipe PWR di Asia, yakni Jepang dan Korea Selatan. Metode yang digunakan pada studi ini adalah penelusuran literatur dan perhitungan kecil. Parameter yang digunakan untuk studi ini adalah faktor ketersediaan energi rata-rata tiap unit tiap tahun. Studi ini menyimpulkan bahwa: (1) Jumlah PLTN tipe PWR di Jepang sebanyak 22 unit dengan umur operasi total sebesar 526 reaktor tahun dan faktor ketersediaan energi rata-rata tiap unit tiap tahun sebesar 70,7%. Sementara itu tipe yang sama di Korea Selatan sebanyak 16 unit dengan umur operasi total sebesar 222 reaktor-tahun dengan faktor ketersediaan energi rata-rata tiap unit tiap tahun sebesar 86,9%. (2) PWR kelas 1000 MWe baik Korea Selatan maupun Jepang memiliki jumlah unit yang sama, yakni sebanyak 14 unit. Umur operasi total untuk kelas ini berturut-turut untuk Korea Selatan dan Jepang adalah sebesar 170 reaktor-tahun dan 307 reaktor-tahun. Sedangkan faktor ketersediaan energi rata-rata tiap unit tiap tahunnya sebesar 87,0% dan 69,6% berturut-turut untuk Korea Selatan dan Jepang. (3) Besaran faktor ketersediaan energi rata-rata biasanya mendekati dengan besaran faktor kapasitas, untuk itu dirasa penting sebagai masukan dalam penetapan asumsi parameter tekno-ekonomis. Hal ini akan berpengaruh dalam hasil perhitungan ekonomi PLTN secara keseluruhan.
Kata kunci: unjuk kerja PLTN, faktor ketersediaan energi, PWR.
ABSTRACT
PERFORMANCE OF PWR STUDY IN THE TECHNOLOGY SUPPLIER COUNTRIES: SOUTH KOREA AND JAPAN CASE. Electricity is needed as an infrastructure to support the national economic growth. For economic development sustainability, energy alternatives should be provided. Nuclear Power Plant (NPP) become the alternative of electricity generation for optimum energy mix in Indonesia and planned to operate in the 2016. Several studies have alredy done to prepare the NPP construction. This study focused on NPP performance especially PWR type in Asia, namely Japan and South Korea. Methodology used in this study is literature tracing and a small calculation. The energy availability per unit per year is used as a paramater for evaluating the NPP performance. This conclusion are (1) The amount of NPP - PWR type in Japan is 22 units with total operational experiences 526 reactor-years and the average energy availability factor about 70.7% per unit per year. Meanwhile for the same type South Korea has 16 unit with total operational experiences 222 reactor-years and average availability factor per unit per year is about 86.9%. (2) The 1000 class of PWR type both South Korea and Japan have 14 units. The operational experiences for this class is 170 reactor-years for South Korea and 307 reactor-years for Japan. Meanwhile the average availabiiiy factor per unit per year is about 87.0% for South Korea and 69.6% for Japan. (3) The average availability factor is closed to capacity factor, so is important for real figure in assumming the tecno-economic parameters, because it will influence the result of economic calculation.
Keywords: NPP performance, availability factor, PWR.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.