STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN-DESALINASI DI MADURA TERHADAP SEKTOR EKONOMI DAERAH

Bambang Eko Afiatno, Mochamad Nasrullah, Sriyana Sriyana

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jpen.2007.9.1.1949

Sari


ABSTRAK

STUDI DAMPAK PEMBANGUNAN PLTN-DESALINASI DI MADURA TERHADAP SEKTOR EKONOMI DAERAH. Tujuan utama studi ini yaitu memperkirakan dampak pembangunan dan pengoperasian awal pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)-desalinasi di Pulau Madura terhadap ekonomi daerah tersebut hingga tahun 2018. Proyeksi jangka panjang keluaran (output, X) ekonomi Madura menggunakan alat analisis model l-O (input-output) dinamis Leontief dan untuk PDRB - permintaan akhir (Y) menggunakan model time series dengan random growth adjustment yang didasarkan pada autoregressive trend model. Karena Tabel l-O Madura belum tersedia, maka diperlukan penyusunan Tabel l-O Madura tahun 2000 dengan metode RAS dan modifikasi. Proyek PLTN ini menggunakan teknologi SMART dengan 2 unit pembangkit (kapasitas 100 MWe per unit, keluaran total 200 MWe), tetapi tidak dibangun bersamaan (selisih setahun). Sedangkan desalinasinya menggunakan MED 4 unit dengan kapasitas masing-masing 10.000 m /hari. Masa 3 pembangunan PLTN-Desalinasi (tahap pelaksanaan) terhitung sejak tahun 2014 hingga 2018 (selama 5 tahun masa pembangunan) yang didahului dengan tahap pra-proyek (tahun 2010- 2013). Total kebutuhan investasi proyek ini adalah US$ 357,87 juta (tahun 2002). Pada saat kontrak ditandatangani (turn key contract) tahun 2009, nilai tersebut disesuaikan dengan expected inflation US$ sebesar 1,5% per tahun, sehingga nilai investasinya menjadi sebesar US$ 397.18 juta dan pada tahun 2014 (awal pembangunan) menjadi sebesar US$ 427.87 juta. Pada akhir proyek pembangunan (2018), nilai total investasinya adalah sebesar US$ 440.79 juta. Apabila biaya ganti rugi tanah dan perijinan dihitung, maka nilai proyek menjadi US$ 476 juta. Pada tahap pra-proyek (2010-2013), secara kumulatif aktivitas ganti-rugi lahan dan perijinan sebesar Rp 114,11 milyar (US$ 10.69 juta) berdampak tidak langsung - transmisi melalui konsumsi rumah tangga dan pemerintah - terhadap ekonomi Madura. Hasil simulasi l-O dinamis (Tabel l-O Madura tahun 2000, 10x10) menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi itu berakibat pada penambahan keluaran ekonomi Madura, PDRB, dan tenaga kerja yaitu masing-masing secara kumulatif sebesar Rp 146,39 milyar, Rp79,20 milyar, dan 7.428 orang. Secara keseluruhan aktivitas proyek pada tahap pelaksanaan (2014-2017) diperkirakan Rp 231,37 milyar (US$ 19.36 juta) yang berdampak langsung terhadap ekonomi Madura. Dampak itu ditransmisikan melalui investasi yang diproduksi sektor 7 (bangunan-konstruksi), di mana dari simulasi l-O dinamis untuk dampak tersebut (kumulatif) adalah peningkatan keluaran, PDRB, dan penyerapan tenaga kerja yang masing-masing sebesar Rp 335,43 milyar, Rp 159,29 milyar, dan 14.941 orang. Pada tahap operasi awal proyek tahun 2018 selama 9 bulan untuk PLTN unit pertama (100MWe), dua unit desalinasi (20.000m /hari). Berdasarkan skenario 3 pembedaan harga dan produksi neto (listrik dan air dikurangi pemakaian sendiri sebesar 6,5% dan 2%) diperoleh tambahan keluaran baru yaitu Rp 337,64 milyar (skenario pertama) dan Rp 398,08 milyar (skenario kedua). Hasil simulasi 1-0 dinamis (skenario pertama) menghasilkan tambahan keluaran, PDRB, dan penyerapan tenaga kerja masing-masing Rp 441,6 milyar, Rp 52,4 milyar, dan 4.544 orang. Hasil skenario kedua yaitu meningkatkan keluaran ekonomi Madura sebesar Rp 519,7 milyar, PDRB sekitar Rp 58,7 milyar dan tenaga kerja sebanyak 5.313 orang.

Kata Kunci: model l-O dinamis-statis PDRB-permintaan akhir; tenaga kerja; PLTN- desalinasi; energi listrik; air bersih.

 

ABSTRACT

A STUDY OF THE IMPACTS OF NPP-DESALINATION DEVELOPMENT IN MADURA ON SECTORAL REGIONAL ECONOMY. This study aims to assess the economic impact of construction and early operation of the nuclear power plant (NPP)- desalination project in the island of Mad Lira until the year 2018. Long-term projection on economic output (X) of Madura uses Leo ntiefdynamic 1-0 (input-output) model, and for GRDP- final demand (Y) uses time series model with random growth adjustment based on autoregressive model. Since the Madura 1-0 Table is not available, then it is necessary to construct it for 2000 using RAS method and some modifications. The NPP project will use SMART technology with 2 units of power generators (100 MWe capacity per unit, total output 200 MWe), but to be built sequentially with one year lag. As for the desalination will use 4 units MED with each unit capacity of 10.000 m'/day. The construction stage will take 5 years to be completed (2014-2018), preceded by the pre­project stage along 2010-2013. Total investment requirements of the project is amounted to US$ 357,87 million (in 2002). At the time when the contract (turn key contract) is signed in 2009, the value will become US$ 397.18 million, and in 2014 (early construction) will be US$ 427.87 million. At the end of the project (2018), total investment requirements will amount to US$ 440.79 million. To include land make up payment and licenses costs the project will be worth US$ 476. In the pre-project stage (2010-2013), cumulatively, land make up payment and licenses management activities as much as Rp 114.11 billion (US$ 10.69 million) has indirect effect-transmitted through private and government consumption - onto Madura economy. Dynamic 1-0 simulation results (2000 Madura 1-0 Table, 10x10) show that the rise in consumption generate increases in output, GRDP and employment respectively in cumulative as much as Rp 146.39 billion, Rp79.20 billion, and 7,428 men. In overall, project activities in construction stage (2014-2017) estimated to Rp 231.37 billion (US$19.36 million) which has direct effect on Madura economy. The impact is transmitted through investment which is produced by sector 7 (construction), where from dynamic 1-0 simulation for this effect (cumulative) are increases in output, GRDP and employment respectively as much as Rp 335.43 billion, Rp 159.29 billion, and 14,941 men. In pre-operation stage in 2018 for 9 months for the first NPP unit (100MWe), and two units desalination (20.000m'/day). Based on price differencing scenarios and net production (electricity and water minus internal consumption amounted to 6,5% and 2%) new output is obtain as much as Rp 337.64 billion (first scenario) and Rp 398.08 billion (second scenario). Results from dynamic 1-0 simulation with first scenario show increases in output, GRDP and employment respectively up to Rp 441.6 billion, Rp 52.4 billion, and 4,544 men. As for the second scenario, the Madura economic output increases to Rp 519.7 milyar, GRDP rises to Rp 58.7 billion and employment for 5.313 men.

Keywords: l-O model model dynamic-static; GRDP-final demand; labor; NPP- desalination; electricity; water.


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.