STUDI PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF PADAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
Sari
Pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Indonesia, segera dilakukan di wilayah sekitar gunung muria, Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan kebutuhan energi listrik yang terus meningkat setiap tahun sekitar 15 % dan penggunaan bahan bakar seperti : minyak, panas bumi, batubara dll belum cukup mendukung kebutuhan energi listrik dimasa mendatang. Penggunaan PLTN memberikan dampak timbulnya masalah limbah radioaktif, baik yang berupa padat, cair ataupun gas. Limbah radioaktif padat yang dihasilkan PLTN perlu diperhitungkan karena volume cukup besar dan mengandung radionuklida yang berumur paro panjang. Studi pengelolaan limbah radioaktif padat PLTN ini digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan limbah radioaktif padat dengan berbagai macam sistem dan memperhatikan faktor keselamatan dan tekno-ekonomi
The development of Nuclear Power Plant (PLTN) in Indonesia will be done immediately in area around Muria Mountain. This idea comes based on the electrical energy’s need that always increases every year for about 15% and the uses of a fuel such as: oil, geothermal, coal and others couldn’t get enough to fulfill the need of electrical energy in the future. The uses of PLTN will take effect on the occurrences of a radioactive waste, even in a solid, liquid or gases form. The solid radioactive waste that produced by PLTN need to be calculated because the volume its self is quite big and it contained nuclide radio that has a half time quite long. This study of solid waste radioactive management being used as a reference in a solid waste radioactive management with different kind of system and pay attention into safety factor and also techno-economy factor.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.