PROSPEK PEMANFAATAN RADIASI DALAM PENGENDALIAN VEKTOR PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

Siti Nurhayati

Sari


PENDAHULUAN

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dapat bermanifestasi sebagai Dengue Shock Syndrome (DSS) yang merupakan suatu penyakit infeksi akibat virus dengue, ditularkan melalui gigitan vektor nyamuk Aedes aegypti (A. Aegypti).Infeksi virus dengue akan memberikan gejala bervariasi mulai dari sindroma virus nonspesifik sampai perdarahan akut. Sampai saat ini, dikenal empat tipe virus penyebab DBD yang termasuk dalam kelompok ”Arthropod Borne Virus” atau arbovirus yaitu Dengue -1, Dengue-2, Dengue-3 dan Dengue-4. Keempat tipe ini telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Dari hasil penelitian Knipling dkk dikatakan bahwa Dengue-3 merupakan tipe yang paling luas penyebarannya dan sangat ber- kaitan dengan kasus yang paling berat disusul Dengue-2, Dengue-1 dan Dengue-4 [1]. A.aegypti adalah nyamuk (serangga) berukuran tubuh kecil, berwarna hitam, dan ber- bintik-bintik putih, dengan penyebaran hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di daerah dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut [2]. Nyamuk betina akan terinfeksi virus dengue pada saat menghisap darah seseorang yang sedang dalam fase demam akut. Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik 8 sampai 10 hari, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 3-14 hari (rerata 4-6 hari) secara mendadak timbul gejala awal penyakit ditandai dengan demam, pusing, nyeri otot, hilang nafsu makan, dan berbagai tanda atau gejala non spesifik seperti mual, muntah dan ruam pada kulit.


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.