ULTRASTRUKTUR POLLINIA PADA 10 SPESIES ANGGREK DALAM SUBSTRIBUS AERIDINAE

Sulistyo yono

Sari



Dibandingkan dengan tumbuhan lainnya, maka taksonomi khusus keluarga anggrek masih jauh tertinggal.
Hal tersebut disebabkan oleh beragarnnya bunga anggrek, dan terbatasnya informasi taksonomis tanarnan keluarga anggrek. Sejauh
ini, taksonomi anggrek didasarkan pacta data morfologi akar, batang, daun dan bunga. Khusus data morfologi bunga, masih acta satu
kriteria yang belum banyak digunakan yaitu morfologi pollen secara rinci. Hal tersebut merupakan salah satu sebab dari terjadinya
perubahan kedudukan suatu tanarnan anggrek dari satu takson ke takson lainnya. Berdasar perkembangan terakhir diketahui
bahwa pollen, yang pacta anggrek banyak dijumpai dalarn bentuk pollinia atau polliniaria, merupakan salah satu karakter penting
dalarn taksonomi anggrek. Dengan dukungan peralatan SEM, morfologi pollen dapat diarnati secara lebih teliti, dan ini akan
memberi dukungan yang kuat basi taksonimis untuk meletakkan suatu jenis tanarnan ke dalarn takson tertentu. Penelitian ini
bertujuan untuk mempelajari ultrastruktur pollinia 10 spesies anggrek, yang tergolong dalarn subtribus Aeridanae. Hal tersebut
dikarenakan masih belum adanya kesepakatan para taksonomis dalarn mengelompokkan anggrek yang tergolong dalarn subtribua
Aeridinae. Penelitian dilakukan dengan menginventarisasi pollinia dari 10 jenis anggrek yang tergolong dalarn subtribus Aeridinae.
Kemudian dilakukan pengarnatan visual untuk menghitung jumlah pollinia tiap kuntum bunga. Setelah itu, dilakukan dehidrasi,
dan coating untuk diarnati di bawah SEM. Pengarnatan dilakukan untuk mengetahui ultrastruktur pollinia, apakah berporous,
berlekuk atau tidak sarna sekali. Dari basil pengarnatan diketahui bahwa jumlah pollinia per kuntum bunga, dari sepuluh bunga
yang diarnati tidak sarna,d emikian pula ultrastruktur pollinianya. Berdasarkan pactaju mlah pollinia dlaarn setiap kuntum bunga
dan ultrastruktur pollinia, maka kesepuluh anggrek yang diarnati dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 1. Anggrek dengan
jumlah pollinia dua dan berporous: Ascocentrum minialum; anggrek dengan jumlah pollinia dua, berlekuk: Pha/aenopsis amabi/is,
Ph. amboinensis, Ph. cornu-cervi, Ph. Fuscata, Ph. Venosa, Rhychosty/is retusa, Vanda /imbata, dan Vanda insignis; dan
3. Anggrek dengan jumlah pollinia empat, tidak sarna besar ukurannya : Kingidium de/iciosum.

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.