INTENSIFIKASI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN METODE INTERESTERIFIKASI DAN PEMURNIAN DRY WASHING

Rudi Hartono

Sari


INTENSIFIKASI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN METODE INTERESTERIFIKASI DAN PEMURNIAN DRY WASHING. Minyak jelantah merupakan limbah yang berbahaya jika dikonsumsi manusia atau dibuang ke lingkungan. Minyak jelantah ini tidak akan lagi menjadi limbah karena dapat digunakan untuk pembuatan biodiesel. Pada penelitian ini dilakukan suatu cara baru pengembangan sintesis biodiesel menggunakan rute non-alcohol (interesterifikasi) dengan menggunakan metil asetat dan pemurnian dengan metode dry washing yang bertujuan untuk mengoptimalkan yield biodiesel. Penelitian ini diawali dengan tahap interesterifikasi, tahap pengaktifan adsorben dan tahap pemurnian dry washing dengan magnesium silikat dilakukan setelah metil ester hasil tahap interesterifikasi didapatkan. Variabel pada percobaan ini yaitu perbandingan minyak dengan metil asetat (1:4, 1:5, 1:6, 1:7, dan 1:8); Temperatur interesterifikasi (40 o C, 50 o C, dan 60 o C). Penganalisaan biodiesel yang dilakukan yaitu analisa bilangan asam, densitas, dan viskositas. Hasil penelitian ini yaitu kondisi optimal untuk menghasilkan biodiesel dengan yield dan kualitas yang baik pada perbandingan reaktan 1:6 dengan temperatur 60 o C. Nilai yield optimal sebesar 87,63%; nilai densitas sebesar 0,8803 gram/ml; nilai viskositas sebesar 7,24 cSt; dan nilai bilangan asam sebesar 0,75 mg KOH/gram. Kata kunci: Biodiesel, Interseterifikasi, Minyak Jelantah, Metil Asetat, Dry Washing,Magnesium Silikat (Talk)

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.