DOSIS PASIEN SEBAGAI INDIKATOR KONDISI PAPARAN: SURVAI DI SEPULUH RUMAH SAKIT DI JAWA

Suwarno Wiryosimin

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jstni.2001.2.2.1675

Abstract


DOSIS PASIEN SEBAGAI INDIKATOR KONDISI PAPARAN: SURVAI DI SEPULUH RUMAH SAKIT DI JAWA. Prosedur radiologi diagnostik tidak selalu dilaksanakan oleh operator yang berkualifikasi atau di bawah pengawasan ahliradiologi. Keadaan seperti ¡ni mungkin berpengaruh pada terimaan dosis pasien. Penetapan tidak langsung kondisi paparan rutin yang diterapkan dalam praktek radiologi diagnostik di rurnah sakit kadang-kadang sangat bermanfaat. Salah satu cara pelaksanaannya adalah melalui pengukuran dosis kulit Ds , dosis tempat berkas keluar danpasienDex , dan dosis pada arah berkas menuju gonad Dg yang diterima pasien yang mendapat pemeriksaan radiografi thoraks. Terimaan dosis ¡ni diukur menggunakan dosimeter termolumin esensi (DTL 100) yang masing-masing ditempelkan pada punggung dan dada pasien, dan yang ketiga ditempelkan 25 cm dibawah dosimeter pertama. Diperoleh data dan 1437 pasien dari berbagai rumah sakit diJawa. Di antaranya 753 pasien yang mendapat perneriksaan radiografi penuh, 295 mendapat pemeriksaan radiografi mini (MCS), dan 389 mengalami pemeriksaan fluoroskopi. Pemakaian tabung sinar-X dengan tegangan di bawah 70 kV dan tanpa dipasang filter tambahan, menghasilkan Ds /Dex lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan teknik tegangan lebih tinggi ditambah dengan pemasangan filter. Pemberian paparan dengan berkas radiasi yang terlalu luas menghasilkan Ds/Dg yang rendah di band¡ngkan dengan luas berkas yang lebih kecil.


Keywords


radiologi, dosispasien, dosimeter termoluminesensi

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2005 Suwarno Wiryosimin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

JSTNI index in: