STUDI KARAKTERISTIK KURVA HISTERISIS SUPERKONDUKTOR YBa2Cu3O7-x

Wisnu Ari Adi(1), Engkir Sukirman(2), Didin S. Winatapura(3), Setyo Purwanto(4), Yasuo Yamaguchi(5),


(1) Puslitbang lptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15314
(2) Puslitbang lptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15314
(3) Puslitbang lptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15314
(4) Puslitbang lptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15314
(5) lnstitute for Material Research, Tohoku University Sendai, Japan
Corresponding Author

Abstract


STUDI KARAKTERISTIK KURVA HISTERISIS SUPERKONDUKTOR YBa2Cu3O7-x. Telah dilakukan pengukuran momen magnetik bahan (m) sebagai fungsi suhu (T) dan medan magnet luar (H) dengan menggunakan superconducting quantum interference device magnetometer (SQUID) pada superkonduktor YBa2Cu3O7-x. Sampel yang diukur terdiri dari pellet hasil sintering dan pelelehan. Kurva m—T digunakan untuk menentukan suhu transisi kritis (Tc), sedangkan kurva m-H digunakan untuk menentukan medan kritis bawah (Hc1), medan kritis atas (Hc2), rapat arus kritis (Jc), dan gaya pinning (Fp). Dari hasil analisis kedua kurva tersebut diperoleh estimasi Tc adalah 90,16 K dan 90,15 K yang berturut-turut untuk sampel hasil sintering dan pelelehan. Hc dan Hc, kedua sampel berturut-turut adalah l kOe dan 20 kOe. Jc (H= 0) adalah 1,88 x 102 A cm-2 ;2,80 x 104 A.m-2 2,02 x 103 A.m-2;dan 5,70 x 105 A cm-2 yang berturut-turut untuk sampel YS-2 (T= 77 K), YS-2 (T= 5 K), YM-2 (T= 77 K) dan YM-2 (T= 5 K) Dan Fp maksimum adalah 5,8 x 105 Nm-3 (H = 17 kOe); 2,1 x 108 Nm-3 (H = 17 kOe); 5,1 x 106 Nm-3 (H = l4 kOe); dan 8,3 x 109 Nm-3 (H = 14 kOe) yang berturut-turut untuk sampel YS-Z (T = 77 K), YS-Z (T = 5 K), YM-2 (T= 77 K), dan YM-2 (T= 5 K).

Keywords


Superkonduktor, momen magnetik, kurva histerisis

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jusami.2003.5.1.5209