APLIKASI RESIN POLIESTER DAN EPOKSI DALAM PENGEMBANGAN RIGID BONDED MAGNET

Aloma Karo Karo(1), Suharpiyu Suharpiyu(2), Maya Febri(3), Mujamilah Mujamilah(4), Evi Yulianti(5), Setyo Purwanto(6), Ridwan Ridwan(7), Sudirman Sudirman(8),


(1) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) — BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(2) Teknik Metalurgi, FT- Universitas Indonesia. Depok
(3) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) — BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(4) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) — BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(5) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) — BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(6) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) — BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(7) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) — BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
(8) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) — BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314
Corresponding Author

Abstract


APLIKASI RESIN POLIESTER DAN EPOKSI DALAM PENGEMBANGAN RIGID BONDED MAGNET. Kebutuhan akan bahan magnet berupa Rigid Bonded Magnet (RBM) terus meningkat sesuai dengan tuntutan aplikasinya. Pengembangan Rigid Bonded Magnet tersebut meliputi teknologi proses pembuatan serbuk magnet dan metoda perekatan bahan magnet dalam bentuk komposit. Komposit dibuat dengan cara mencampurkan serbuk magnet MQP-0 (NdFeB) kedalam matriks yang terdiri dari campuran poliester dengan bahan pengeras (hardener) atau epoksi dengan bahan pengeras, diaduk sampai homogen dan kental, kemudian dimasukkan dalam dies berbentuk silinder dan diberi tekanan. Pada penelitian ini, dilakukan optimalisasi matrik poliester dan epoksi, yang meliputi pengaruh pelarut terhadap matrik, komposisi komposit, dan pengaruh pemanasan(curing) terhadap komposit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa komposisi matrik yang terbaik adalah 2g resin poliester : 100 μl mekpo untuk matrik poliester dan perbandingan antara epoksi dengan versamid adalah l:l untuk matrik epoksi. Pengenceran matrik dengan pelarut toluen sangat mendukung dalam meningkatkan fraksi volume magnet, namun volume pelarut harus dikontrol sehingga tidak merusak matrik. Uji kekerasan menunjukkan komposit Rigid Bonded Magnet bermatrik epoksi lebih keras dibanding matrik poliester, dan proses pemanasan(curing) memperkuat gaya adhesi antara muatan serbuk magnet dengan matrik dalam komposit yang ditunjukkan dengan naiknya nilai kekerasan. Fraksi volume serbuk magnet tertinggi diperoleh sebesar 80% dalam matrik poliester dan epoksi, dengan nilai kuat medan magnet sebesar 1753 Gauss untuk komposit MQP-0 (Nd-Fe-B).

Keywords


Bonded magnet, komposit, curing, resin.

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jusami.2002.3.2.5135