ANALISIS STRUKTUR KONDUKTOR SUPERIONIK Agl PADA BERBAGAI SUHU DENGAN METODA RIETVELD

Supandi Supandi(1), Evvy Kartini(2),


(1) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Banten
(2) Puslitbang Iptek Bahan (P31B) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Banten
Corresponding Author

Abstract


ANALISIS STRUKTUR KONDUKTOR SUPERIONIK Agl PADA BERBAGAI SUHU DENGAN METODA RIETVELD. Analisis struktur konduktor superionik Agl pada berbagai suhu telah dilakukan. Analisis dilakukan dengan metoda Rietveld menggunakan program Rietan, menggunakan beberapa parameter dan penghalusan (refinement) model campuran dua fasa β dan γ pada suhu 300K dan 302K, campuran tiga fasa β, α dan γ pada suhu 433K dan fasa α pada suhu 544K. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cuplikan garam Agl setelah dianil terjadi peningkatan fasa β dari 84,51% menjadi 98,03% dan penurunan fasa impuritas y dari 15,49% menjadi 1,97 %. Kerapatan (density) atom dalam sel satuan untuk fasa β (Agl_300K) lebih besar yakni 5,450 g/cm3 dibanding dengan fasa β (AgI_302K) yakni 5,3702 g/cm3. Hal ini menunjukkan adanya structural rearrangement, atau penempatan posisi atom Ag yang lebih teratur pada saat pendinginan. Cuplikan garam AgI_433K (suhu transisi rata-rata) terjadi peningkatan pertumbuhan fasa α: dan penurunan fasa β serta sedikit fasa impuritas γ. Hasil penghalusan AgI_433K, menghasilkan perbandingan fraksi berat fasa β : α : γ adalah 43,03% : 54,25% : 2,72%. Hasil pengamatan garam Agl pada suhu 544K menunjukkan terbentuknya fasa α. yang telah stabil. Proses anil pada konduktor superionik Agl sebagai garam dopan memberikan hasil produk yang lebih baik dan disarankan proses anil perlu dilakukan sebelum bahan tersebut digunakan.

Keywords


Superionik, Agl, metoda Rietveld, Rietan

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2001.2.2.4902