STUDI DIFRAKSI NEUTRON PADA FASA HIJAU Y2BaCuO5

E. Sukirman(1), W. Ari Adi(2), D. Sahidin Winatapura(3), Supandi Suminta(4), Refai Muslih(5),


(1) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(2) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(3) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(4) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
(5) Puslitbang Iptek Bahan (P3IB) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang
Corresponding Author

Abstract


STUDI DIFRAKSI NEUTRON PADA FASA HIJAU Y2BaCuO5. Studi difraksi neutron pada fasa hijau Y2BaCuO5 telah dilakukan dengan metode Rietveld. Hasil analisis menunjukkan bahwa fasa hijau Y2BaCuO5 telah mengkristal ke dalam sistem ortorombik dengan grup ruang Pnma, No. 62, parameter kisi : a = 12,184(3) Å, b = 5,662(1) Å, c = 7,135(2) Å, volume sel satuan V = 492,3(2) Å3 dan kerapatan D = 6,132 g/cm3 dan terdapat kekosongan pada titik tempat atom Y dan Cu. Vibrasi termal terkuat kedua atom Y1 dan Y2 adalah pada arah sumbu-y berturut-turut dengan parameter suhu U22 = 12(5) dan 11(4) x10-3Å2. Pada arah sumbu-x terjadi vibrasi yang lebih kuat bagi atom Ba dengan parameter suhu U11 = 17(1) x10-3Å2. Harga parameter suhu terbesar bagi atom Cu adalah U22 = 9(5) x10-3Å2. Ini berarti pada arah sumbu-y terjadi vibrasi yang lebih kuat bagi atom Cu. Besar atau kecilnya parameter suhu sebuah atom, terkait dengan ukuran dan bentuk rongga tempat kedudukan atom tersebut di dalam sel satuan. Jadi ukuran dan bentuk rongga yang secara sistematis membatasi vibrasi termal atom-atom di dalam kristal.

Keywords


Difraksi neutron, fasa hijau Y2BaCuO5n

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2005.6.2.4859