DEKOMPOSISI LIMBAH PLASTIK POLYPROPYLENE DENGAN METODE PIROLISIS

Siti Naimah(1), Chicha Nuraeni(2), Irma Rumondang(3), Bumiarto Nugroho Jati(4), Rahyani Ermawati(5),


(1) Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) - Kemenperin Jl. Balai Kimia No.1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur
(2) Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) - Kemenperin Jl. Balai Kimia No.1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur
(3) Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) - Kemenperin Jl. Balai Kimia No.1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur
(4) Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) - Kemenperin Jl. Balai Kimia No.1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur
(5) Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) - Kemenperin Jl. Balai Kimia No.1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur
Corresponding Author

Abstract


DEKOMPOSISI LIMBAH PLASTIK POLYPROPYLENE DENGAN METODE PIROLISIS. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengurangi limbah plastik. Salah satu usaha tersebut adalah mengkonversi limbah plastik menjadi sumber energi. Proses konversi limbah plastik melibatkan beberapa tahapan proses, salah satunya adalah pirolisis (thermal cracking). Pirolisis merupakan proses dekomposisi dengan menggunakan sampah plastik sekaligus penyulingan bahan tanpa O2 dengan suhu tinggi (500 oC hingga 1000 oC). Hasil proses pirolisis berupa padatan dan cairan. Dengan suhu reaktor pada suhu 500 oC, alat pirolisis yang telah dibuat dapat menghasilkan crude oil dengan yield sebesar 40%. Crude oil yang dihasilkan dianalisis menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry dengan kandungan senyawa Benzene, Toluene, octane, Naphthalene, Xylene, Cyclohexane dan Cyclopentane.

Keywords


Limbah plastik, Pirolisis, Dekomposisi, Energi

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.17146/jsmi.2012.13.3.4677