Analisis Risiko Proyek PLTN Kalbar Dengan Pendekatan Model AHP dan PMBOK

Imam - Bastori, Sriyana Sriyana

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jpen.2020.22.1.5976

Sari


Indonesia berencana membangun PLTN di Kalimantan Barat. Sebagai mega proyek, pembangunan PLTN memiliki kompleksitas yang tinggi dan risiko yang besar. Sebelum PLTN dikonstruksi, tahapan penting yang harus dijalankan adalah melakukan analisis risiko proyek PLTN. Secara umum analisis risiko proyek terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Dalam penelitian ini dilakukan analisis risiko kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kombinasi model AHP dan model PMBOK. Model AHP digunakan untuk menentukan bobot masing-masing faktor risiko sedangkan model PMBOK digunakan untuk menetapkan nilai kuantitatifnya. Dengan kombinasi model ini maka akan dapat menentukan nilai risiko biaya, waktu, lingkup proyek dan kualitas dan pada sisi lain dapat ditelusuri kontribusi masing-masing faktor risiko terhadap risiko proyek total. Analisis risiko ini akan sangat membantu proyek dalam memetakan ketidakpastian dan menyususn mitigasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan studi kasus proyek PLTN dengan model kontrak EPC. Hasil analisis menunjukkan bahwa risiko finansial memberikan kontribusi yang besar pada kenaikan biaya dan waktu pelaksanaan proyek, dan menurunkan kemampuan pada pencapaian lingkup proyek dan kualitas proyek. Lingkup proyek menjadi parameter yang paling terpengaruh oleh adanya risiko sedangkan kualitas merupakan parameter yang paling kecil terpengaruh oleh risiko. Adanya risiko menyebabkan kenaikan biaya proyek antara 10% - 20%, kenaikan waktu (durasi) pelaksanaan 5% - 10%.

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.