Perbandingan Keekonomian Transmisi HVDC dan Pengangkutan Batubara Dalam Pengembangan Kelistrikan Kalimantan - Sulawesi

Edwaren Liun

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jpen.2016.18.2.3167

Sari


Sehubungan dengan karakteristik beban pada banyak wilayah di Indonesia, sistem kelistrikan sering tidak efisien. Di daerah yang jauh dari jaringan interkoneksi dan pulau terpencil misalnya, pemilihan jenis pembangkit berbahanbakar murah seperti batubara tidak tidak dapat diterapkan, sedangkan
pembangkit berbahanbakar minyak biayanya sangat tinggi dan memberatkan beban subsidi. Akibatnya daerah tersebut tetap menggunakan pembangkit berbahanbakar minyak dengan membatasi waktu nyala pembangkit dan konsumen tidak mendapat layanan memuaskan. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kemanfaatan sistem transmisi HVDC dari Kalimantan ke Sulawesi sehingga konsumen mendapat layanan lebih baik dan dapat berproduksi untuk meningkatkan kesejahteraan. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah penelusuran pustaka dan melakukan perhitungan berdasarkan formula yang ada. Hasil yang diperoleh bahwa segi biaya langsung, sistem HVDC yang meliputi biaya saluran transmisi, konverter dan rugi-rugi daya berkisar antara 0,46 – 0,60 USD¢/kWh untuk kapasitas daya berkisar antara 500 – 2000 MWe. Sedangkan biaya angkut batubara berkisar antara 0,544 – 0,645 USD ¢/kWh untuk tongkang berukuran panjang antara 270 – 330 feet. Dengan demikian, untuk wilayah Indonesia dengan banyak pulau dan daerah terpencil memungkinkan secara lebih ekonomis untuk menyalurkan listrik dengan transmisi HVDC dari pulau atau daerah yang sistem listriknya telah berkembang, sehingga wilayah terpencil juga mendapat layanan listrik yang prima untuk meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penduduknya.


Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.