Evaluasi Fraksi Serat untuk Mengestimasi Relative Feed Value pada Tanaman Sorgum Galur Mutan

Teguh Wahyono, Dewi Apri Astuti, Anuraga Jayanegara, I Komang Gede Wiryawan, Irawan Sugoro

DOI: http://dx.doi.org/10.17146/jair.2019.15.2.5281

Sari


Sorgum G5 dan G8 adalah dua sorgum galur mutan yang diproyeksikan sebagai sorgum khusus pakan ternak. Sampai saat ini, belum terdapat cukup informasi terkait profil serat yang terkandung dalam kedua galur mutan tersebut. Profil serat yang diasosiasikan dalam fraksi neutral detergent fiber (NDF) dan acid detergent fiber (ADF) akan mempengaruhi kecernaan tanaman sorgum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mengevaluasi profil fraksi serat dan mengestimasi relative feed value (RFV) pada tanaman sorgum galur mutan, 2) mengevaluasi profil serat pada fase generatif yang berbeda, dan 3) mengetahui profil serat sorgum secara kualitatif menggunakan fourier transform mid-infrared (FTIR). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok pola faktorial (4x3x3). Faktor pertama adalah varietas/galur mutan tanaman (varietas Numbu, Pahat, galur mutan G5 dan G8). Faktor kedua adalah waktu pemanenan (flowering, soft dough dan hard dough). Faktor ketiga adalah Bagian tanaman (batang, daun dan malai sorgum).  Parameter yang diamati adalah profil serat kuantitatif (NDF dan ADF), RFV dan profil serat secara kualitatif menggunakan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perbedaan varietas/galur mutan, fase generatif dan bagian tanaman terhadap profil serat tanaman sorgum. Terdapat interaksi antara perbedaan varietas/galur mutan dengan fase generatif tanaman. Sorgum G5 fase hard dough menghasilkan kandungan NDF batang yang lebih rendah dibandingkan Numbu (54,23 % vs 60,41 %) (P<0,01). Sorgum G8 fase hard dough menghasilkan kandungan ADF daun yang lebih rendah dari Numbu (30,07 % vs 32,63 %) (P<0,01). Nilai RFV tertinggi pada bagian batang, daun dan malai berturut-turut dihasilkan oleh sorgum G5, G8 dan Pahat. Hasil pengukuran kualitatif menggunakan FTIR berasosiasi dengan pengukuran NDF dan ADF secara konvensional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) galur mutan G5 dan G8 menghasilkan fraksi sera yang lebih mudah dicerna dibandingkan varietas Numbu. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai RFV yang tinggi pada bagian batang dan daun; 2) Fase hard dough adalah umur panen yang terbaik; dan 3) FTIR dapat digunakan untuk menggambarkan profil serat sorgum secara kualitatif.


Kata Kunci


fraksi serat, FTIR, galur mutan, relative feed value, sorgum

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.




_____________________________________________________________________________________________________

Terindeks:

_____________________________________________________________________________________________________

Ruang Lingkup:

Aplikasi isotop dan radiasi di bidang pertanian, kesehatan, pangan, industri, lingkungan dan aplikasi terkait bidang lainnya

Copyright:

Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi (A Scientific Journal for the Applications of Isotopes and Radiation

p-ISSN 1907-0322

e-ISSN 2527-6433

_____________________________________________________________________________________________________

http://jurnal.batan.go.id/index.php/jair

_____________________________________________________________________________________________________